Musim Kemarau, 13 Desa di Kabupaten Pekalongan Rawan Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Musim Kemarau, 13 Desa di Kabupaten Pekalongan Rawan Kekeringan dan Krisis Air Bersih

ILUSTRASI - Tanah retak karena kekeringan.-misterfarmer-pixabay

RADAR TEGAL - Sebanyak 13 desa di Kabupaten Pekalongan rawan kekeringan dan krisis air bersih pada musim kemarau ini.

13 desa tersebut berada di 8 kecamatan dengan jumlah total kepala keluarga (KK) sebanyak 5.854 atau 20,349 jiwa.

Data itu sesuai hasil pemetaan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan.

Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo mengatakan, 13 desa di 8 kecamatan itu berpotensi mengalami krisis air bersih saat musim kemarau.

Ke-13 desa tersebut yakni, Kesesi dan Jagung di Kecamatan Kesesi. Kemudian Desa Karangdadap dan Kebonsari di Kecamatan Karangdadap.

BACA JUGA:Tegakkan Perda, Satpol PP Kabupaten Pekalongan Copot Paksa 58 Reklame yang Melanggar Aturan

Selanjutnya di Kecamatan Wonopringgo ada Desa Galangpengampon dan Legokgunung. Di Kecamatan Kandangserang, Desa Bojongkoneng. Adapun di Kecamatan Doro, yaitu Desa Sawangan, Wringinagung, serta Doro.

Sementara di Kecamatan Karangantar ada Desa Legokkalong. Lalu di Kecamatan Kedungwuni, Desa Rowocacing. Dan di Kecamatan Sragi adalah Kelurahan Sragi.

Menurut Budi, jumlah penduduk terdampak di delapan kecamatan itu sebanyak 5.854 kepala keluarga atau 20349 jiwa.

Kendati sesuai dengan pemeteaan asik wilayah rawan kekeringan. Namun Budi menyatakan, hingga saat ini, ke-13 desa tersebut belum satupun yang meminta bantuan air bersih.

"Alhamdulillah sampai saat ini belum ada desa yang mengajukan bantuan dropping air bersih. Semoga semuanya bisa terkendali dan tak ada yang kekeringan," ujar Budi sebagaimana dilansir Radar Pekalongan.  

BACA JUGA:Antisipasi Puso Karena Kekeringan, Petani Padi Kabupaten Pekalongan Rela Jaga Sawah 24 Jam Demi Dapat Air

Lebih jauh Budi menguraikan, meski kondisinya masih kondusif, pihaknya tetap melakukan upaya antisipatif jika kekeringan terjadi.

Yakni dengan menyiapkan atau menyiagakan 20 personel untuk distribusi air bersih. Termasuk menyiapkan satu truk tangki air BPBD dan tandon air.

Sumber: