Bikin Merinding! Kisah Nyata Mendaki Gunung Sumbing dengan Teman yang Sudah Meninggal
gunung sumbing--
RADAR TEGAL - Terdapat kisah nyata mendaki Gunung Sumbing yang bikin merinding pendengarnya. Kisah ini dialami oleh Fahirus Ozhi atau Oji.
Kisah nyata mendaki Gunung Sumbing dengan temannya yang sudah meninggal ini oji alami sendiri. Oji mengaki Ia mendaki dengan seorang teman yang ternyata sudah meninggal dunia.
Kisahnya ini bermula dari ajakan Eko yang sudah merencanakan pendakian bersama Bagus satu tahun yang lalu, hingga akhirnya baru dilaksanakan beberapa waktu.
Kala itu, Oji mendaki bersama empat temannya Eko, Aldo, Aldi, dan Bagus (Almarhum) di awal tahun 2021 menuju triple S (Gunung Slamet, Gunung Sumbing, dan Gunung Sindoro).
Keganjilan perilaku Bagus ini sudah dirasakan sejak awal oleh Oji. Pertama, ketika mereka sampai di basecamp Gunung Sumbing. Oji mengaku dan menyadari ada perilaku aneh yang dilakukan Bagus, sehingga membuat gundah hatinya.
Di basecamp, Oji ditegur petugas karena sudah dinantikan Bagus di basecamp. Oji sempat terheran, pasalnya dia belum memberi petunjuk arah pendakian Gunung Sumbing via Gajah Mungkur.
"Kamu tuh gimana, temanmu Bagus sudah menunggu satu hari yang lalu kok kamu baru nyampe ji?" kata petugas dikutip dari YouTube RJL 5.
"Padahal belum saya kasih arah waktu itu dan nggak ada di Google Maps. Dari situ saya heran, tapi saya masih positif thinking," ungkap oji.
“Dalam hati, saya berpikir kok bisa, lima jam lalu Bagus masih WhatsApp-an dengan saya di rumahnya, tapi kok satu hari sebelumnya sudah nyampe di base camp ini?” lanjutnya.
Tak lama, Eko memperkenalkan Bagus ke Oji. Bagus merupakan teman Eko di satu perusahaan. Singkat cerita, sebelum pendakian dimulai, mereka berempat harus mempersiapkan logistik dan register dulu di basecamp.
"Karena waktu itu malam Jumat kan, jadi kami menginap istirahat dulu di basecamp ini. Pihak pengelola baru memperbolehkan mendaki gunung setelah Salat Jumat," terang Oji.
Perilaku Aneh Mulai Oji Rasakan dari Bagus
Keanehan mulai dirasakan saat Sholat tiba, Oji bercerita jika kulit Bagus tidak basah saat berwudhu. Bahkan, Bagus mulai gelisah saat melaksanakan Sholat.
“Menjelang Subuh, kami berlima bangun untuk Salat berjamaah, nah anehnya airnya tidak membasahi kulitnya,” kata Oji.
"Setelah Salat Jumat, kami mulai pendakian, dan aku perhatikan dari sarapan pagi hingga makan siang itu Bagus tidak pernah mau makan dan hanya minum air hangat saja, ngomong sama saya itu dia nggak mau. Pas minum air panas itu, langsung dia habiskan, saya kaget," jelas Oji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: