Misteri Danau Rawa Pening yang Melegenda, Jika Ada Suara Gamelan Hati-hati Pertanda Buruk

Misteri Danau Rawa Pening yang Melegenda, Jika Ada Suara Gamelan Hati-hati Pertanda Buruk

Ilustrasi. Misteri tentang Danau Rawa Pening-freepik-

Ular raksasa bernama Baru Klinting

Mitos berikutnya yang masyarakat percayai tentang Danau Rawa Pening ini adalah adanya sosok ular raksasa bernama Baru Klinting.

Kisahnya sendiri ada beberapa versi, namun salah satu yang paling populer adalah Baru Klinting yang merupakan anak dari Endang Sawitri berasal dari Desa Ngasem.

Meskipun wujudnya berupa ular, ia bisa berbicara selayaknya manusia. Suatu hari, Baru Klinting menanyakan keberadaan Ayahnya, yaitu Ki Hajar Salokantara. Ayahnya ini adalah seorang raja yang sedang bertapa di lereng Gunung Telomoyo.

BACA JUGA : Danau Beko di Tegal Punya 4 Mitos dan Legenda Menarik, Salah Satunya Jadi Tempat Arwah yang Belum Tenang

Baru Klinting berhasil menemukan Ayahnya, namun ia tidak mendapatkan pengakuan dari sang Ayah.

Ia harus melingkari Gunung Telomoyo dan bertapa selama setahun agar mendapatkan pengakuan dari Ayahnya.

Selama bertapa, keberadaan Baru Klinting ditemukan oleh warga Desa Pathok. Kala itu mereka sedang membutuhkan bahan makanan untuk sedekah bumi, sehingga memotong Baru Klinting yang masih berwujud ular.

Setelah itu, Baru Klinting tiba-tiba berubah wujud menjadi seorang anak kurus dan buruk rupa. Warga Desa Pathok pun mengusir Baru Klinting.

Ia menancapkan lidi dan membuat sayembara untuk para warga tersebut, namun tidak seorang pun yang bisa mencabutnya selain dirinya sendiri.

Saat ia mencabut lidi yang ia tancapkan sendiri, tiba-tiba ada air yang mengalir deras sehingga menenggelamkan desa, yang kini orang-orang kenal sebagai Danau Rawa Pening.

Sosok kakek perenggut nyawa

Ada juga misteri lainnya yang beredar tentang Danau Rawa Pening, yaitu kehadiran kakek gaib yang konon menghuni Rawa Pening.

Dulunya konon ada sekelompok anak yang sedang bermain di sekitar danau. Munculah seorang kakek yang mendatangi mereka untuk mencari kerang.

Sebagaimana karakter anak-anak yang kegirangan, mereka akhirnya masuk ke dalam danau. Sayangnya, penglihatan mereka telah dikelabui.

Sumber: