Menguak Misteri Perairan Masalembo, Segitiga Bermuda Versi Indonesia
Menguak Misteri Perairan Masalembo, Segitiga Bermuda Versi Indonesia-Tangkapan Layar-
RADAR TEGAL - Mungkin Anda sering mendengar misteri tenggelamnya kapal atau jatuhnya pesawat secara misterius di Segitiga Bermuda. Tidak hanya itu saja, ribuan orang yang juga hilang secara misterius di Segitiga Bermuda.
Sebenarnya dimana lokasi Segitiga Bermuda berada? Letak pastinya ada di bagian barat Samudra Atlantik Utara. Mendapatkan definisi segitiga Bermuda karena ketiga titiknya terhubung menyerupai segitiga yakni titik ujung utara ada di Bermuda, titik selatan di Puerto Rico dan titik barat di Miami.
Namun tahukah Anda bahwa Indonesia juga memiliki Segitiga Bermuda? Sama halnya dengan Segitiga Bermuda di Samudra Atlantik, Segitiga Bermuda di Indonesia juga memiliki banyak misteri. Indonesia yang dikelilingi banyak pulau ini memiliki Segitiga Bermuda yang berada di Perairan Masalembo.
Segitiga Bermuda versi Indonesia – Perairan Masalembo
Layaknya julukan yang dimiliki Perairan Masalembo sebagai Segitiga Bermuda Indonesia, di tempat ini juga banyak terjadi tragedi seperti kecelakaan pesawat hingga kapal. Sejatinya, kawasan Masalembo menjadi salah satu kawasan segitiga imajiner di perairan laut diantara Pulau Bawean di Jawa Timur, Kota Majene di Sulawesi Barat dan Pulau Tengah NTB (Nusa Tenggara Barat).
Secara geografis ada empat pulau di Perairan Masalembo, tiga diantara keempat pulau tersebut berpenghuni yakni Masalembo, Masakambing dan Karamian serta satu pulau tidak berpenghuni yakni pulau Kambing. Kepulauan Masalembo memiliki luas wilayah sekitar 4.850 meter persegi.
Letak administratif pulau ini ada di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Namun, sama seperti segitiga Bermuda di Samudra Atlantik, Segitiga Masalembo juga terkenal telah memakan banyak nyawa karena berbagai kejadian tragis di kawasan perairan ini.
Mulai dari kecelakaan kapal laut hingga pesawat terbang terjadi di Perairan Masalembo. Ada tiga kasus yang paling popular terjadi di Perairan Masalembo atau Segitiga Masalembo.
Tiga tragedi naas tersebut diantaranya:
- Kecelakaan KM Tampomas 2 pada tanggal 25 Januari 1981, kapal tersebut terbakar ketika bertolak dari Dermaga Tanjung Priok menuju Ujung Pandang. Saat insiden tersebut terjadi ada 1105 penumpang, 192 mobil dan 200 motor. Akibatnya, sang kapten bernama Abdul Rivai harus tewas bersamaan dengan 431 korban lainnya.
- Pesawat Adam Air Flight 574 pada tanggal 1 Januari 2007, pesawat dengan rute penerbangan Surabaya-Manado mi jatuh dengan membawa 96 penumpang dan 6 awak pesawat. Setelah ditemukannya kotak hitam pesawat di perairan Majene disimpulkan bahwa kecelakaan tersebut diakibatkan oleh pesawat Adam Air menabrak permukaan air hingga terbelah menjadi dua.
- Kebakaran Kapal Roro Santika Nusantara rute Surabaya-Balikpapan pada 22 Agustus 2019, beruntungnya insiden ini tidak memakan korban jiwa.
Dari ketiga kejadian besar tersebut, masyarakat sekitar percaya bahwa Segitiga Masalembo merupakan lokasi kerajaan gaib terbesar di Indonesia yang dihuni oleh siluman dan bangsa jin. Selain itu, terdapat versi lain yang mengatakan bahwa perairan Masalembo merupakan kekuasaan dari Ratu Malaka yaitu sosok yang diyakini sebagai ibu dari orang-orang suku laut.
BACA JUGA: Mengingat Kembali Tragedi Bintaro, Kecelakaan Kereta yang Sangat Pilu Masih Terdengar Jeritan Korban
Terdapat pantangan yang diberlakukan apabila melintasi Segitiga Masalembo yakni jika terjadi gelombang bergaris putih pertanda bahwa kawasan tersebut sama sekali tidak boleh dilewati. Apabila memaksa untuk melewati maka nyawa akan menjadi taruhannya. Oleh sebab itu, siapapun yang hendak melintasi konon sebaiknya memberikan salam dan meminta izin terlebih dahulu pada sosok penghuni laun tersebut.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan, terdapat banyak faktor yang menyebabkan Segitiga Masalembo atau Perairan Masalembo berbahaya karena terkadang ada arus laut dan angin yang mengalir hebat. Adanya perbedaan tekanan dalam siklus harian ataupun tahunan lalu keduanya bertemu menjadi satu membentuk Tornado Badai Hariken atau Typhoon dalam putaran yang tidak terlalu kencang tetapi bisa berubah arah.
Demikianlah misteri Perairan Masalembo terkenal dengan banyak tragedi yang menyita perhatian publik hingga kini.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://youtu.be/1nwdphdsa6e