Menara Waterleiding Tegal: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Tegal yang Terlupakan

Menara Waterleiding Tegal: Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Tegal yang Terlupakan

menara waterleiding tegal--

RADAR TEGAL - Menara Waterleiding Tegal menjadi salah satu peninggalan kolonial belanda yang terlupakan. Menara ini merupakan saksi bisu perjuangan rakyat Tegal.

Beberapa kota di Indonesia pasti mempunyai landmark berupa menara air. Tak terkecuali dengan Menara Waterleiding Tegal.

Menara air ini tak hanya menjadi penanda lokasi, namun juga berfungsi sebagai penyimpanan ketersediaan air minum bagi daerah di sekitarnya. 

Namun menara air di Tegal ini ternyata sudah ada sejak zaman kolonial belanda. Waterleiding merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda.

Bangunan yang berada di jantung kota, tepatnya di Jalan Pancasila Kota Tegal ini, dibangun tahun 1931. Tinggi menara mencapai 30 meter dengan luas bangunan 95 meter, dan berdiri di lahan seluas 4.058 meter.

BACA JUGA:Sejarah Mbah Panggung, Kisah Tersembunyi di Balik Tahun 1812 yang Jarang Diketahui

Saksi Bisu Perjuangan Rakyar Tegal

Bangunan tua ini juga masih berdiri kokoh, bangunan menara air PDAM atau Waterleideng tersebut menjadi bukti peninggalan Belanda yang menyediakan suplai air bersih bagi masyarakat Kota Tegal saat itu.

Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942 sampai dengan 1945 bangunan ini berfungsi sebagai menara air bersih tetap dengan nama Suwindo yang artinya pipa air.

Setelah kemerdekaan, bangunan ini menjadi bagian dari perusahaan Saluran Air Minum (SAM) hingga tahun 1975 berganti menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Berada satu kawasan dengan Gedung Semarang Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS), atau yang lebih dikenal dengan nama Gedung Birao Tegal.

Menara Waterleiding Tegal sempat terlupakan oleh masyarakat. dan setelah dilakukan revitalisasi kini menjadi spot foto favorit masyarakat, setelah adanya perbaikan infrastruktur di sekitar lokasi oleh Pemerintah Kota Tegal.

Namun tampaknya banyak warga yang belum mengetahui sejarah dari Menara Waterleiding Tegal itu sendiri. keberadaan menara air atau menara Waterleiding menjadi saksi sejarah pertumbuhan dan perkembangan infrastruktur kota.

Karena pembangunan instalasi air bersih menjadi perhatian semasa pemerintahan kolonial Belanda, setelah pembangunan di sektor industri dan lembaga perbankan.

BACA JUGA:Sejarah Wayang Cepak Khas Tegal, Warisan Budaya Lokal yang Harus Kita Jaga Sampai Masa yang akan Datang

Sumber: