Menhan Prabowo Subianto Kunjungi Universitas Ahmad Dahlan, Dekati Muhammadiyah?

Menhan Prabowo Subianto Kunjungi Universitas Ahmad Dahlan, Dekati Muhammadiyah?

Prabowo Subianto--

RADARTEGAL.DISWAY.ID - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Jumat, 14 Juli 2023 berkunjung ke kampus Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Beberapa pihak menilai, kunjungan tersebut menjadi salah satu langkah Prabowo mendekati Muhammadiyah.

Dalam sambutannya, Prabowo Subianto mengapresiasi kebesaran salah satu organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia ini. Menurutnya Muhammadiyah bukan hanya besar organisasinya tetapi juga berjasa besar sejak sebelum negara Indonesia dibentuk.

Lebih-lebih di bidang pendidikan dan kesehatan, Muhammadiyah sulit ditandingi. Terdapat ribuan sekolah, ratusan rumah sakit, ratusan perguruan tinggi dan ribuan Taman kanak-kanak yang dikelola Persyarikatan Muhammadiyah.

“Saya kira kami dari komunitas pertahanan merasa sangat berkepentingan untuk menjalin suatu kerja sama yang erat. Sehingga tadi kami minta dukungan dari perguruan tinggi Muhammadiyah,” ucapnya dikutip dari Muhammadiyah.or.id.

Pada kesempatan ini, Prabowo secara khusus juga meminta para ahli dari Muhammadiyah untuk menjadi tenaga ahli di Kemenhan. Dia berharap pertemuan ini akan ada tindak lanjut untuk pengembangan Hankam.

BACA JUGA:Kristen Muhammadiyah Menjadi Trending Twitter, Abdul Mu'ti: Bukan Anggota Resmi

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menerima kunjungan Menhan RI Prabowo Subianto di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Setelah melakukan pertemuan tertutup, Haedar Nashir menyampaikan dipilihnya UAD sebagai lokasi pertemuan karena UAD miliki karya penelitian yang berupa rudal panggul anti pesawat yang diproduksi oleh Laboratorium CIRNOV UAD. 

Rudal tersebut, kata Haedar sudah diuji di Lumajang. Pengembangannya juga sudah bekerja sama dengan Dahana, Pindad dan Kemenhan.

“Maka hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu,” ungkap Haedar di hadapan awak media. 

Selain membahas masalah Pertahanan dan Keamanan (Hankam), diterimanya kunjungan ini juga bagian dari komitmen Muhammadiyah untuk memajukan Republik Indonesia. Dia berharap Indonesia ke depan berdiri di atas konstitusi yang diimplementasikan.

“Tadi kita diskusi tantang implementasi Pasal 33 dalam konteks yang lebih luas.“ imbuhnya.

Haedar menekankan tentang pentingnya institusi yang implementatif dalam kebijakan. Untuk membangun Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Dalam pandangan Guru Besar Sosiologi ini, Indonesia memiliki bekal untuk menjadi negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur yang didukung dengan melimpahnya Sumber Daya Alam dan manusia yang unggul.

Sumber: muhammadiyah.or.id