Dari Osing Hingga Tengger, Ada 5 Jejak Sub Suku Jawa yang Masih Eksis Hingga Saat Ini
5 Sub Suku Jawa yang Masih Eksis-Canel Cah Solo-https://youtu.be/QvJtddpG4Cw
Tegal, radartegal.disway.id - Jejak sub suku Jawa di Pulau Jawa. Etnis Jawa merupakan suku bangsa Indonesia terbesar, yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada tahun 2018 silam, diperkirakan jumlahnya mencapai 118 juta jiwa orang jawa yang berada di seluruh dunia. Pada tahun 2010 menunjukan data bahwa 40% penduduk Indonesia di dominasi oleh suku jawa.
Nah setelah kita mengetahui sedikit sejarah mengenai suku jawa, ternyata ada loh sub suku jawa dari suku jawa itu sendiri. Sub suku adalah suku kecil yang terdapat didalam suku yang lebih besar. Artinya di dalam mayoritas suku yang besar didalamnya terdapat minoritas suku kecil namun masi termasuk ke dalam keluarga suku besar tersebut.
Lalu apa sajakah sub suku jawa yang, masih eksis saat ini?
Menurut beberaba sumber dari kanal YouTube Chabel Cah Solo,kami telah merangkum 5 macam etnis atau sub suku jawa yang akan di bahas dalam artikel ini.
5 Macam Sub Suku Jawa yang Masih Eksis
Suku Osing
Jawa Osing merupakan merupakan penduduk mayoritas di beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Orang-orang jawa Osing dalam kesehariannya menggunakan bahasa Osing. Bahsa ini masih satu kelarga dengan bahasa Jawa arek-arekan dan bahasa Tengger namun masih terdapat banyak bahasa jawa kuno yang digunakan dalam bahasa Osing.
Selain itu bahasa ini terpengaruh oleh bahasa Bali karena letak wilayahnya yang memang berdekatan dengan Bali. Adapun budaya asli dari orang osing yakni tradisi puputan, dimana mereka akan berperang sampai titik darah penghabisan.
BACA JUGA:Unik! Ini 4 suku di Indonesia Bermata Biru Bagai Orang Eropa
Suku Samin
Suku samin atau wong sikep, merupakan keturunan atau pengikut Raden Samin Surosentiko, seorang tokoh terkenal dari masa penjajahan Belanda yang mengamalkan ajaran Sedulur Sikep, dimana mereka mengobarkan semangat sikep perlawanan kepada belanda, namun tanpa menggunakan kekerasan.
Upaya yang dilakukan mereka seperti menolak membayar pajak, menolak untuk mematuhi peraturan penjajah kolonial belanda kala itu.
Mayoritas masyarakat ini mayoritas bekerja sebagai petani dan menolak berdagang karena khawatir akan menipu orang.Ini merupakan adat dari Masyarakat Samin untuk mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: https://youtu.be/qvjtddpg4cw