Dikritik Soal Pelayanan, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Janji Evaluasi dan Lakukan Perbaikan

Dikritik Soal Pelayanan, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi Janji Evaluasi dan Lakukan Perbaikan

Direktur RSUD dr Soeselo Slawi, dr Guntur Muhammad Taqwin saat menampung kritikan dan saran dari Perwakilan GP Ansor Kabupaten Tegal, Basir.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Pelayanan RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal dikritik sejumlah elemen masyarakat.

Kritik disampaikan langsung saat rumah sakit plat merah itu menggelar Review Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik, Kamis 6 Juni 2023.

Menanggapi kritik tersebut, Direktur RSUD dr Soeselo Slawi dr Guntur Muhammad Taqwin janji akan melakukan evaluasi dan memperbaiki pelayanan rumah sakit terhadap masyarakat.

"Prinsipnya, kita tidak membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin. Semua pasien sama dan kami tangani secara maksimal," cetusnya.

BACA JUGA:Sempat Turun di 2019, RSUD dr Soeselo Slawi Terakreditasi Bintang Lima Pada 2022

Menurut Guntur, pihaknya sengaja menghadirkan pihak eksternal rumah sakit untuk menampung kritikan maupun saran dalam acara Review Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik. 

Karena jika hanya mengandalkan dari pihak internal rumah sakit, tentu cenderung subyektif.

Dia menyebut, sejatinya pelayan masyarakat harus dekat dengan masyarakat. Tidak menutup diri. Harus selalu terbuka saat melayani publik.

"Dengan adanya kritikan ini, kita akan melakukan evaluasi. Kita akan intropeksi dan membenahi segala kekurangan kami," kata dr Guntur.

BACA JUGA:Hebat! Kemenkes Tetapkan RSUD dr Soeselo Slawi Menjadi Rumah Sakit Pendidikan

Guntur menambahkan, ada sejumlah elemen masyatakat (pihak eksternal) yang diundang dalam acara Review Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik RSUD dr Soeselo Slawi.

Di antaranya, Ketua Karang Taruna Kabupaten Tegal Edi Sulistiyanto, Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal Abdul Ghofar Ismail. 

Serta Perwakilan dari GP Ansor Kabupaten Tegal Basir serta sejumlah kepala puskesmas.

Mereka mayoritas mengkritik soal pelayanan dan fasilitas yang ada di rumah sakit. Baik itu pelayanan rawat inap untuk kelas 3, pendaftaran pasien melalui online, hingga fasilitas area parkir pengunjung rumah sakit.

Sumber: