Kebakaran TPA Penujah Kabupaten Tegal Masih Terjadi, Petugas Akui Terkendala Hal Ini

Kebakaran TPA Penujah Kabupaten Tegal Masih Terjadi, Petugas Akui Terkendala Hal Ini

PEMADAMAN - Petugas gabungan masih melakukan upaya pemadaman kebakaran TPA Penujah.-TEGUH M/RADAR TEGAL GROUP-

KEDUNGBANTENG, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Penujah Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal masih terjadi hingga hari ini, Jumat, 30 Juni 2023. Padahal, musibah itu sudah terjadi hampir sepekan. 

Rupanya, upaya pemadaman di lapangan mengalami sejumlah kendala. Salah satunya masih munculnya titik api di lokasi yang terbakar.

Titik api masih saja terjadi di antara gunungan sampah di TPA tersebut. Karenanya, upaya pemadaman oleh petugas gabungan masih berlangsung hingga hari ini.

Relawan PMI Kabupaten Tegal Nuraji mengatakan, hingga Jumat pagi, pihaknya masih terlibat dalam penanganan kebakaran TPA Penujah bersama petugas lainnya. PMI sendiri mengirimkan petugas tim ambulans, suplai air bersih dan relawan.

“PMI Kabupaten Tegal mengirimkan petugas tim ambulans, tim suplai air bersih dan relawan untuk membantu tim gabungan yang melakukan pemadaman api,”tandasnya.

BACA JUGA:Imbas Kebakaran TPA Penujah Kabupaten Tegal, Warga, Relawan serta Petugas Damkar Sesak Nafas

Jika melihat kondisi yang terjadi, polusi akibat kebakaran TPA itu sudah cukup berat. Karenanya, perlu kewaspadaan mayarakat juga, seperti dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Ini kondisinya sudah cukup berat perlu ada kewaspadaan dari masyarakat. Karenanya, kami mengimbau agar warga memakai masker saat berkegiatan di luar rumah,”ungkap Kepala Puskesmas Penusupan Kecamatan Pangkah Rimono.

Untuk sementara ini ada 10 orang yang mengalami batuk-batuk. Pihaknya sudah mengantisipasi agar warga lainnya tidak mengalami gangguan kesehatan.

“Karena ini terjadinya mungkin agak lama, kami sudah mengantisipasi. Sehingga, masyarakat yang terdampak langsung tidak mengalami komplikasi kesehatan seperti sesak nafas,”katanya.

Kebakaran menimbulkan asap tebal yang juga mempersulit proses pemadaman oleh petugas. Selain itu, upaya pemadaman juga terkendala minimnya peralatan seperti terbatasnya selang pemadam dan luasan kebakaran TPA.

Terkait kejadian itu, Dinas Kesehatan setempat menyiagakan posko kesehatan sejak awal kejadian untuk membantu warga yang terdampak. Sejauh ini, ada sekitar 10 warga yang sudah mulai mengeluhkan kesehatannya.

Menurut Rimono, pihaknya sudah membuka layanan kesehatan sejak awal. Sehingga, akibat-akibat yang terjadi bisa diminimalisir.

“Untuk meminimalisir dampak dari kejadian ini, sejak awal kami sudah membuka layanan kesehatan bagi masyarakat. Posko akan kita buka selama 14 hari kedepan di Desa terdekat,”katanya.

Sumber: