Kemarau, Warga di Brebes Terpaksa Gunakan Air Irigasi yang Keruh: Banyak Kotoran

 Kemarau, Warga di Brebes Terpaksa Gunakan Air Irigasi yang Keruh: Banyak Kotoran

DRUM PENAMPUNGAN - Warga menunjukkan drum penampungan air dari pasokan irigasi.-Istimewa-

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Musim kemarau panjang yang masih terjadi saat ini semakin menyulitkan warga yang mengalami krisis air bersih. Bahkan, ketiadaan air membuat warga terpaksa menggunakan air irigasi yang keruh.

Hal ini terjadi di wilayah Brebes. Tepatnya di Dusun Wangon Desa Kubangsari Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Daerah ini saat ini mengalami krisis air bersih. 

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus merogoh kocek setiap hari. Salah seorang warga, Tarwad, 54 tahun mengaku, setiap warga harus membayar untuk dapat air dari instalasi desa. 

Tiap 1.000 liter atau satu kubik warga dibebani biaya Rp5000. 

“Dalam sebulan kalau musim kemarau sampai Rp100 ribu. Tapi kalau pas musim hujan, paling Rp70 ribu. Satu kubik kita kudu bayar Rp5000,” ungkap Tarwad.

Sementara warga lain, Sawud, 65 tahun, menerangkan, untuk bisa menggunakan dari instalasi desa perlu diendapkan 3 sampai 5 hari karena keruh. Karena itu, di rumahnya terdapat beberapa buah drum penampungan sebagai wadah air.

“Yang di drum ini kiriman dari irigasi kemarin. Makanya airnya keruh, perlu didiamkan sampai bening baru dipakai. Untuk berjaga-jaga, saya pakai 6 drum, biar tidak sampai kehabisan,” ceritanya.

BACA JUGA: Antisipasi Kekeringan saat Kemarau di Brebes, Sistem Gilir dan Kawal Air Mulai Diterapkan

Musim kemarau tahun ini memang membuat debit air bersih di desa tersebut mulai menyusut.

Perangkat Desa Kubangpari Kecamatan Ketanggungan Erik Setiawan mengatakan, untuk keperluan konsumsi warga memanfaatkan sumur bor dari desa tetangga. Sedangkan jaraknya, dari Dusun Wangon dan lokasi sumur lebih dari 2 kilometer.

Air dari sumur itu kemudian disalurkan melalui pipa pipa panjang hingga ke rumah rumah warga. Pada musim hujan, warga memanfaatkan air hujan untuk semua keperluan harian, baik cuci, mandi dan konsumsi. 

Air dari langit mereka tampung di bak penampungan yang ada di tiap-tiap rumah.

“Satu dusun di Desa Kubangsari, Dusun Wangon memang tidak ada sumber air sama sekali. Makanya mereka mengandalkan hujan yang ditampung dan air kiriman dari sumber di luar desa yang jauh,” ungkapnya kepada wartawan, Senin 26 Juni 2023.

Memasuki musim kemarau, warga setempat selalu menghadapi masalah air bersih. Pasokan dari sumur bor menyusut karena debitnya makin kecil. Untuk memenuhi kebutuhan warga, dibuat lagi instalasi air resapan yang menggunakan air irigasi.

Sumber: