Bikin Haru, Istri di Brebes Rela Lakukan Ini untuk Suaminya yang Gagal Ginjal

Bikin Haru, Istri di Brebes Rela Lakukan Ini untuk Suaminya yang Gagal Ginjal

--

BREBES, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Memiliki pasangan yang dalam kondisi sakit menjadi salah satu ujian dalam rumah tangga. Namun, setiap pasangan tentu punya cara untuk menghadapi ujian tersebut. 

Kondisi ini nampaknya tengah dihadapi pasangan suami istri di Kabupaten Brebes. Karena sang suami mengalami gagal ginjal, sang istri harus rela mendorong sang suami di atas kursi roda untuk rutin berobat cuci darah ke RS.

Kisah pasangan Aan Diniyati, 40, dan sang suami Nurohman, 56, warga RT 05 RW 01 Desa Kertabesuki Kecamatan Wanasari Kabupaten Tegal cukup mengharukan. Karena tidak seperti pasangan lainnya, pasangan ini mesti melewatkan waktu bersama di rumah sakit.

Aan Diniyati harus rela menemani sang suami berobat ke rumah sakit karena penyakitnya. Nurrohman, suaminya terpaksa harus cuci darah dua kali dalam seminggu. 

Hal itu terpaksa dia lakukan setelah suaminya mengalami gagal ginjal beberapa tahun yang lalu. 

Nurrohman harus kontrol atau cuci darah dua kali dalam seminggu. Yaitu, Rabu dan Sabtu.

BACA JUGA:Ngemplang Pajak, 5 Reklame Raksasa Dicopot Paksa Petugas Pemkab Brebes

Karena kondisi suaminya yang lemah, Aan harus mendorongnya di atas kursi roda setiap kali berobat ke RS Bhati Asih Brebes. Hal itu sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu selama sang suami rutin cuci darah.

Ditemui saat cuci darah di RS Bhakti Asih, Nurohman mengatakan, awalnya sebelum gagal ginjal dia menderita kencing manis pda 2007 lalu. Hingga akhirnya, dia mengalami gagal ginjal dan dokter menyarankan untuk cuci darah.

"Awalnya itu saya harus periksa rutin karena diabetes. Nah, pada 2016 itu kaki saya bengkak dan disarankan cuci darah hingga sekarang," ujarnya.

Di tempat yang sama sang istri, Aan Diniyati menuturkan kalau sebelum menikah, sang suami sudah menderita kecing manis. Dan mulai rutin cuci darah itu sejak kakinya bengkak pada 2016 lalu.

"Mulai rutin cuci darah itu pada 2016 lalu. Dokter waktu itu menyarankan untuk cuci darah, hingga sekarang," ungkapnya.

Aan menjelaskan, awal sang suami menjalankan cuci darah dua kali dalam seminggu. Namun, pada 2018 lalu kondisi sang suami sempat stabil dan kontrol cuci darah sekali dalam seminggu.

"Pada 2019 lalu, suami ngedrop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam seminggu lagi hingga sekarang," jelasnya.

Sumber: