Tercatat DTKS, Lulusan SMK di Kabupaten Tegal Dilatih Ilmu Pengelasan

Tercatat DTKS, Lulusan SMK di Kabupaten Tegal Dilatih Ilmu Pengelasan

Sejumlah lulusan SMK dan perguruan tinggi yang berasal dari keluarga tidak mampu mengikuti Pelatihan Penumbuhan Wirausaha Baru Berbasis Potensi Lokal di Aula LIK Takaru Kramat, Kabupaten Tegal.-Yeri Noveli-

SLAWI, RADARTEGAL.COM - Para lulusan SMK yang tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau yang berasal dari keluarga tidak mampu, dilatih ilmu pengelasan. Pelatihan itu digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jateng di Aula LIK Takaru Kramat, Kabupaten Tegal mulai Rabu-Jumat, 22-24 Februari 2023.

Pelatihan penumbuhan wirausaha baru berbasis potensi lokal ini diikuti sedikitnya 40 lulusan SMK dan perguruan tinggi di Kabupaten Tegal.

Analis Industri Bidang Industri Non Argo Disperindag Provinsi Jateng, Endah Tri Ernawati mengatakan, pelatihan pengelasan diperuntukan bagi lulusan SMK yang tidak mampu melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.

Tidak hanya lulusan SMK, namun ada beberapa peserta yang lulusan Universitas Purbaya yang diikutkan dalam pelatihan tersebut.

BACA JUGA:Bumijawa Tegal Dilanda Bencana Tanah Longsor, 8 Rumah Rusak dan 6 Orang Luka-luka

Mereka juga masuk warga tidak mampu yang dibuktikan pada DTKS.

“Pelatihan ini diharapkan bisa menumbuhkan wirausaha baru, contohnya bisa membuka bengkel las atau membuat produk yang pekerjaannya dengan pengelasan,” kata Endah Tri Ernawati. 

Menurut dia, instruktur pelatihan teknik pengelasan industri diambil dari para praktisi, yakni Muhammad Amir ST Praktisi Industri Pengelasan dari Solo dan Widi Astomo selaku Pengajar di Tekno Park Surakarta.

Di hari pertama pelatihan, peserta akan mendapatkan materi pengenalan cara pengelasan dan dilanjutkan praktik pengelasan. 

BACA JUGA:Perbaikan Jalan Pantura, Satlantas Polres Tegal Berlakukan Buka Tutup Arus

“Ini pelatihan sesi pertama. Kedepan, akan ada lagi pelatihan untuk sesi kedua dengan peserta yang sama,” ujarnya.

Dia mengemukakan, pelatihan pengelasan untuk sesi kedua lebih mendalam, sehingga peserta lebih ahli dalam mengelas.

Namun demikian, pelatihan itu bertujuan untuk mengasah skill dalam pengelasan, sehingga tidak mengeluarkan sertifikat keahlian pengelasan. 

“Tujuan utamanya memang untuk berwirausaha, jadi tidak ada sertifikat,” katanya. 

Sumber: