Pencegahan Stunting, Ganjar Pranowo Minta Daerah Lain Contoh Program Kancing Merah Cilacap

Pencegahan Stunting, Ganjar Pranowo Minta Daerah Lain Contoh Program Kancing Merah Cilacap

Pencegahan Stunting, Ganjar Pranowo Minta Daerah Lain Contoh Program Kancing Merah Cilacap.--

CILACAP, RADARTEGAL.COM - Sekitar 80 persen balita dari total 4.494 balita yang berisiko stunting se-Kabupaten Cilacap berhasil mengalami penambahan berat badan. 

Keberhasilan tersebut berkat program pencegahan stunting bernama Kancing Merah yang diluncurkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. 

Kancing Merah merupakan akronim dari Gerakan Pencegahan Stunting Masa Depan Cerah. Program yang digagas Pemkab Cilacap ini mendapat pujian Ganjar saat rapat koordinasi penanganan percepatan kemiskinan, di Cilacap, beberapa waktu lalu.

Tidak hanya memberikan pujian, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga meminta kepada daerah lain di Jateng yang belum memiliki aplikasi penanggulangan stunting meniru aplikasi yang dipakai Kabupaten Cilacap.  

BACA JUGA:Toko Emas Hidup Banjaran Tegal Melayani Offline dan Online

"Yang lain mungkin masih belum ada aplikasi yang bisa menampung itu. Punya Cilacap dipinjam saja.  Bupatinya juga sudah ikhlas kok," kata Ganjar ketika itu.

PJ Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan, program Kancing Merah ini merupakan ikhtiar bersama dalam mengurangi stunting sejak dini. Program ini, terbukti menunjukkan hasil yang menggembirakan.

"Dari dua minggu pertama kemarin, rata-rata lebih dari 80 persen itu timbangannya naik. Tapi memang untuk kenaikan tinggi badan, karena baru kemarin, itu masih di bawah 50 persen. 38 persen," kata Yunita di Cilacap, Jumat 17 Februari 2023.

Pihaknya tetap optimistis tinggi badan balita akan naik seiring waktu berjalan. Jika tinggi badan anak tidak naik, atau berat badannya tidak naik, maka kemungkinan ada yang harus diperhatikan. Apakah disebabkan faktor sakit, atau juga disebabkan penanganan orangtua yang belum maksimal.

BACA JUGA:Geger Mobil Dinas Terparkir di Tempat Hiburan Malam Cirebon, Disdikbud Kota Tegal Bilang Begini

Dia menceritakan, program Kancing Merah diawali dengan pelatihan memasak dengan nilai gizi yang tepat. Harapannya, para kader PKK yang mengikuti pelatihan memasak itu, mampu menyediakan masakan untuk anak-anak yang berisiko stunting. Para kader PKK diajari cara memasak makanan yang enak dan memiliki bentuk menarik sehingga anak-anak berselera untuk makan. 

Gerakan dilanjutkan dengan penimbangan serentak (pentak). Dari kegiatan itu, didapati angka ada 4.494 bayi risiko stunting dan ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) sebanyak 2.354 orang, di 24 kecamatan dari 269 desa dan 15 kelurahan. 

Pihaknya juga memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) dan setiap dua minggu dilakukan evaluasi oleh para pembina wilayah (yang ditangani seluruh kepala OPD) untuk pantauan perkembangan balita risiko stunting.  Adapun anggaran PMT bagi balita risiko stunting, ibu hamil KEK dan pemberian tablet penambah darah berasal dari dana desa, ADD tahun 2023 dan CSR. 

Agar pantauan pencegahan stunting ini lebih mudah dan cepat , maka didukung aplikasi berbasis web yang dapat diakses oleh jajaran kesehatan maupun pemangku wilayah. Di dalamnya, terdapat data by name by address dan titik lokasi balita risiko stunting per desa.

Sumber: