Harga Kubis Anjlok dari Rp4.000 jadi Rp1.500 Perkilo, Petani di Sirampog Lakukan Ini

Harga Kubis Anjlok dari Rp4.000 jadi Rp1.500 Perkilo, Petani di Sirampog Lakukan Ini

Petani terpaksa menunda panen tanaman kubis karena turunnya harga jual.-Teguh Supriyanto-

SIRAMPOG, radartegal.com - Tanaman sayuran kubis milik petani di Kecamatan Sirampog sudah masuk masa panen.

Sayangnya, harga kubis saat ini anjlok, sehingga petani memilih menunda panen.

Santoso (48), petani kubis asal Desa Batursari Kecamatan Sirampog mengaku tanaman kubisnya yang telah dirawatnya sudah waktunya dipanen. Namun dia memilih menunda panen, karena harga kubis sedang anjlok.

"Ya mau bagaimana lagi, kalaupun dipanen sekarang jelas hasilnya tidak bisa menutup pengeluaran biaya yang telah dilakukan selama proses penanaman," ungkapnya, Jumat 23 September 2022.

Menurutnya, saat masa panen datang, para petani tetap harus mengeluarkan biaya operasional. 

Seperti halnya untuk membayar upah maupun transportasi menuju rumah. 

Beruntung jika ada pengepul yang bersedia mengambil langsung hasil panen dari ladang, sehingga dapat mengurangi biaya transportasi.

"Hal ini bukan hanya dialami saya, tetapi semua petani kubis juga mengalami hal yang sama. Sedih semua petani di sini," keluhnya.

Menurut Santoso, minggu sebelumnya, harga kubis sempat berada di angka Rp4.000 per kilogram di tingkat petani. Kemudian, tiba-tiba anjlok dan berada di angka Rp1.500 per kilogram.

"Bahkan kemungkinan jika semakin banyak yang panen, maka harga bisa sampai hanya Rp1.000 per kilogram," ujarnya.

Meski demikian, tidak semua petani menunda panen mereka. Beberapa tampak sibuk memetik tanaman kubis meski jika di bandingkan luas lahan yang ada hanya beberapa orang petani saja yang beraktifitas.

"Ini hanya memetik untuk memenuhi pesanan, jumlahnya juga tidak banyak. Kebetulan yang pesan kenalan baik, tidak enak juga kalau sampai tidak dilayani," kata Hamdan (56), petani lainnya.

Dia berharap, dengan semakin dekatnya akhir tahun, kondisi harga jual hasil pertanian bisa lebih membaik.

"Sebab biasanya kalau akhir tahun, permintaan akan semakin banyak. Semoga saja nantinya harga menjadi lebih baik lagi, tidak seperti sekarang," ucapnya. (*)

Sumber: