Jalan Poros Sirampog Belum Pulih, Pembersihan Matrial Longsor Terkendala Luasan Lahan Terdampak

Jalan Poros Sirampog Belum Pulih, Pembersihan Matrial Longsor Terkendala Luasan Lahan Terdampak

Sejumlah relawan dibantu alat berat membersihkan material longsor yang menimbun jalan poros Manggis-Mlayang Kecamatan Sirampog.-Teguh Supriyanto-

SIRAMPOG, radartegal.com - Pembersihan matrial longsor di jalan poros Manggis-Mlayang, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, terkendala tebalnya timbunan tanah dan luasan lahan terdampak.

Hingga Selasa (13/9), proses pembersihan masih terus dilakukan, paska bencana longsor yang terjadi pada Jumat (9/9) lalu.

Sejumlah pihak yang terlibat dalam upaya pembersihan, diantaranya BPBD, TNI, Polri, dan warga. Serta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Brebes, yang menerjunkan alat berat guna mempercepat proses pembersihan lokasi longsor di Dukuh Slawi, RT 05 RW 01, Desa Manggis.

Satgas Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Brebes, Budi Sujatmiko mengatakan, material longsor berupa tanah, batuan lepas, dan wadas. Selain juga terdapat pepohonan yang ikut tumbang saat terjadi longsor.

"Sejak terjadi bencana, kondisi cuaca juga sering kembali hujan, sehingga matrial longsor tidak stabil dan perlu kewaspadaan dari para relawan," kata Budi, Selasa (13/9).

Menurut Budi, ketebalan matrial longsor dengan titik paling tinggi, yakni lebih dari 3 meter. Selain dilakukan secara manual, pembersihan juga mendapat dukungan satu unit alat berat dari Dinas PU.

"Hari ini (kemarin) kita mendapat dukungan kendaraan untuk membuang matrial longsor. Karena kita juga kesulitan pembuangan matrial longsor yang berada di sekitar permukiman dan juga lahan warga," jelasnya.

Kendala lain, sambung dia, upaya pemulihan tidak dapat berjalan secepatnya. Yakni terputusnya akses jalan akibat tertimpa matrial longsor, sehingga membutuhkan waktu perbaikan setelah pembersihan.

"Badan jalan turut tergerus dan putus akibat longsor, sehingga perlu penanganan," ungkapnya.

Dia meminta warga di Kecamatan Sirampog untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat kondisi wilayah yang berbukit dan mulai tingginya intensitas hujan saat ini, berpotensi memicu terjadinya bencana alam. 

"Dari beberapa pengalaman yang pernah terjadi di wilayah Sirampog, yakni bencana longsor, tanah bergerak, banjir bandang dan angin kencang terjadi di sejumlah wilayah. Sehingga perlu kewaspadaan bersama," ingatnya.

Sementara itu, Masruri, Kepala Desa Manggis mengatakan, dengan terputusnya akes jalan poros, warga terpaksa memutar melalui jalan provinsi Bumayu-Tuwel.

"Sementara ini untuk mobilitas warga maupun kendaraan harus memutar. Tentunya dengan konsekwensi jarak dan waktu tempuh labih lama," jelasnya. (*)  

Sumber: