Korban Dukun yang Minta 'Pasiennya' Potong Puting dan Payudaranya di Pekalongan Bertambah
DUKUN - Afrizal (berbaju biru), dukun palsu asal Riau, tengah diinterogasi Kapolres Pekalongan. (foto: hadi waluyo/rpc)--
KAJEN, radartegal.com - Korban 'dukun' Afrizal (Af) alias Bu Sri (29), warga Riau, bertambah. Korban kedua juga seorang wanita di Pekalongan.
Korban yang kedua pun ingin menghilangkan aura hitam. Kapolres Pekalongan, AKBP Arief Fajar Satria membenarkan ada penambahan satu korban wanita warga Kabupaten Pekalongan. H
Bertambahnya korban itu diketahui dari pengakuan tersangka kepada penyidik Satreskrim Polres Pekalongan saat diinterogasi. Tak lama setelah ditangkap di Riau.
“Dari pengakuan tersangka, ada satu korban lagi, warga Kabupaten Pekalongan. Jenis kelamin perempuan. Itu pengakuan tersangka, masih kita dalami,” kata Arief.
BACA JUGA:
Dikatakannya, keluhan korban kedua sama. Yakni ingin membuang aura hitam.
Aura hitam ini dianggap sebagai penyebab kehidupannya kurang bahagia. Korban yang diketahui berinisial R itu melakukan ritual yang berbeda dengan korban sebelumnya yakni IM.
“Hanya ritualnya memang berbeda. Menurut tersangka, korban kedua disuruh melakukan ritual menyobek alat kelaminnya dan memasukan buah mentimun. Ya divideokan juga,” ungkap Arief.
Bahkan, menurut Arif, yang mendokumentasikan korban R ialah korban IM. Hanya saja, video dari korban kedua ini, belum sempat dikirimkan ke tersangka.
“Aksi ritual sempat divideokan juga oleh korban pertama. Cuma video belum sempat dikirimkan ke tersangka, sehingga belum dilakukan pemerasan dan penyebaran ke sosmed seperti yang dialami korban pertama, IM,” jelasnya.
Dari temuan korban baru tersebut, pihaknya akan meminta keterangan dari korban pertama dan mencari keberadaan korban kedua.
“Kita berharap yang merasa menjadi korban-korban dari tersangka (nama akun Bu Sri), untuk segera melaporkan ke kepolisian terdekat, dimanapun berada. Kita jamin kerahasian identitas korbannya. Perlu diketahui, pelakunya yakni Af yang punya akun wanita bernama Bu Sri, sudah kita amankan,” jelasnya.
Pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif pada tersangka, untuk mengungkap korban-korban dari praktik ritual yang ujung-ujungnya pemerasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: