Baru Saja Sembuh, Ade Armando Kritik Formula E: Katanya Sukses Besar, Sukses dari Mana Ya?
Pegiat media sosial, Ade Armando sudah mulai aktif lagi memberikan kritikannya. Padahal Ade Armando baru saja pulih, setelah mendapatkan perawatan intensif usai dikeroyok di depan Gedung DPR RI, 11 April lalu.
Sebelumnya akibat pengeroyokan tersebut, Ade Armando mengalami pendarahan di kepala dan kandung kemihnya. Beruntung nyawanya masih bisa diselamat oleh polisi yang tengah mengamankan aksi demo.
Nah, setelah sembuh dan rehat sejenak, Ade Armando kembali aktif dan memberikan krtikan di media sosial. Tak tanggung-tanggung, dia mengkritik dengan ucapan yang menohok kepada Guburnur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Ade Armando menyebut jika gelaran Formula E yang digelar beberapa waktu lalu itu tidak bisa dikatakan sukses sepenuhnya. Menurut host Cokro TV itu, tidak ada dampak positif dari segi ekonomi dan bisnis, setelah gelaran Formula E berlangsung.
Tentu saja, lanjut Ade Armando, penjualan puluhan ribu tiket itu tidak sebanding dengan pengeluaran Pemprov DKI Jakarta untuk membangun sirkuit. "Terus terang saya agak heran dengan keterangan Anies Baswedan beserta timnya yang berulang kali berusaha meyakinkan publik bahwa Formula yang diselenggarakan minggu lalu itu sukses, bahkan sukses besar, itu suksesnya dari mana ya?" ujar Ade Armando dilansir dari unggahan Helo 701722155.
"Kalau suksesnya hanya dihitung dari soal dia jadi selenggarakan, berjalan dengan baik selama 1 hari, tidak ada kecelakaan, tidak ada hujan besar, tidak ada banjir, 1 hari itu berhasil diselenggarakan," sambungnya.
Namun jika direkap secara keseluruhan, Ade Armando lantas menanyakan apa untungnya menggelar Formula E tersebut. "Tapi ngitung sukses itu gak dari situ, paling tidak ada w hal yakni bisnis dan ekonomi. Dalam hal ini gagal total lah Formula E ini" ucap Ade Armando.
Ade Armando sangat menyayangkan, pasalnya pemasukan yang diterima pun tidak diketahui persis berapa uangnya, ia pun menduga pengeluaran dari APBD lebih bengkak dibandingkan pendapatannya dari gelaran Formula E tersebut.
"Biayanya berapa? ada komitMen fee yang kabarnya sampai Rp500-600 miliar, pembangunan sirkuit yang mencapai Rp180 miliar, ada soal promosi, pemasaran, ticketing, dan seterusnya," ujarnya
"Sementara pemasukan cuman sponsor yang ga jelas berapa uangnya, dan tiket tentu saja, dan jumlah tiket jumlahnya cuma 22 ribu dikali Rp700 ribu, mana ketutup pengeluaran yang dibayarkan Pemprov DKI," sambungnya.
Tak hanya itu, pegiat media sosial itu juga merasa khawatir Pemprov DKI di masa mendatang tidak bisa menggelar Formula E lagi, maka imbasnya akan terkena hukuman.
"Apalagi katanya tahun depan, tahun 2023-2024 jika Jakarta tidak menyelenggarakan lagi itu akan kena penalti dari panitia pusat, itu akan menambah lagi beban rakyat Indonesia," ucap Ade Armando.
Di akhir pernyataannya, bisa disimpulkan Formula E tidak bisa dikatakan sukses dan ia berharap Anies Baswedan bisa mempertanggungjawabkan hal ini.
"Jadi kalo kita pikir, dimana letak suksesnya? ya muda-mudahan nanti pak Gubernur arus bisa menjelaskan kepada publik kepada DPR menjelaskan, jadi saya tak percaya itu sukses, itu gagal" ucapnya. (dis/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: