Berbeda Pendapat Sedikit Langsung Dicap Cebong atau Kadrun, PAN: Saatnya Tertibkan Buzzer
Anggota Komisi I DPR Rizki Sadig menilai keberadaan buzzer harus ditertibkan.
Pasalnya, polarisasi masih terjadi di Tanah Air pasca Pemilu 2019.
“Sudah saatnya semua berkomitmen untuk menertibkan buzzer dan mencegah perpecahan,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (8/6).
Menurutnya, para buzzer telah memecah belah masyarakat dalam prespektif demokrasi.
Agar polarisasi bisa diredam, ketua DPW PAN Jawa Timur itu mengajak masyarakat mengedepankan tradisi politik gagasan.
“Kami di PAN menawarkan ayo kita hadirkan politik ide dan gagasan. Bukan politik yang saling menjatuhkan,” lanjutnya.
Menurut Rizki Sadig, PAN meyakini media sosial adalah ruang terbaik untuk adu ide dan gagasan.
Karena, siapa pun bisa terlibat termasuk politisi dan bahkan para kepala daerah.
“Tapi kalau tokoh-tokoh yang ingin mendapatkan keuntungan elektoral ini lebih suka menggunakan buzzer, maka media sosial kita akan terus keruh dengan buzzer,” tutup Rizki.
Rizki Sadig menegaskan bahwa kompetisi Pemilu 2024 harus menggunakan adu ide dan gagasan, bukan perpecahan.
“Stigma Cebong-Kadrun tidak selesai-selesai. Berbeda pendapat sedikit langsung dicap cebong atau kadrun. Tak ada ruang untuk adu ide dan gagasan,” ungkapnya dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: