Massa Aksi FPI Reborn Ngaku Dibayar Rp150 Ribu, Geisz Chalifah: Drama Abal-abal!

Massa Aksi FPI Reborn Ngaku Dibayar Rp150 Ribu, Geisz Chalifah: Drama Abal-abal!

Sebuah video klarifikasi dari salah satu masa aksi dukung Anies Baswedan Presiden yang meminta maaf ke Front Persaudaraan Islam atau FPI viral di media sosial.

Video itu viral di jagat maya. Pada video tersebut, pria yang mengaku bernama Al Fathir meminta maaf kepada FPI.

Ia juga mengaku jika massa aksi tersebut mendapatkan bayaran oleh seseorang.

Ia kemudian membeberkan kronologi dirinya hadir di aksi mendukung Anies Baswedan presiden 2024 yang berlangsung di Monas tersebut.

“Atas nama Al-Fathir meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam. Malam ini saya mengatakan kronologis yang sesungguhnya,” ujar Al Fathir.

Ia pun mengungkapkan bahwa awalnya dirinya ditelepon oleh seseorang bernama Eddy untuk hadir baca doa di Monas.

Fathir pun kemudian mengajak jemaah dan santrinya ikut ke Monas.

“Malam saya ditelepon oleh Eddy disuruh baca doa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak para jemaah dan santri ke Monas,” ungkapnya.

Saat dirinya dan jemaah tiba di Monas, Fathir pun mengaku kaget lantaran ia melihat bendera FPI dibagi-bagikan dari mobil komando.

Dia mengaku kaget, bendera FPI itu dibagi-bagikan dari mobil komando sementara dirinya tak melihat seorang pun tokoh besar dari FPI hadir di lokasi aksi tersebut.

“Sampai di Monas, saya merasa kaget. Kekagetan saya sampai di lokasi tersebut, di mobil komando ada yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara saya tidak melihat tokoh besar FPI berada di lokasi tersebut,” bebernya.

Lantaran hal itu, pria bersorban itu pun mengaku merasa ditipu dan dibohongi serta diperalat oleh orang bernama Eddy tersebut.

“Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut (Pak Eddy),” kata Fathir. 

Menanggapi hal ini, loyalis Anies Baswedan yang juga merupakan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Geisz Chalifah mengomentari adanya video klarifikasi dari massa Aksi FPI Reborn.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: