Jutaan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa, Kemenkes Minta Izin Jokowi untuk Segera Dimusnahkan

Jutaan Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa, Kemenkes Minta Izin Jokowi untuk Segera Dimusnahkan

Jutaan vaksin Covid-19 di sejumlah daerah di Tanah Air sudah mulai kedaluarsa atau habis masa berlakunya. Kebanyakan vaksin-vaksin itu merupakan hibah dari negara-negara asing.

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pun siap memusnahkan vaksin Covid-19 yang sudah kedaluwarsa. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksin-vaksin kedaluwarsa tersebut sebagian besar adalah hibah dari negara maju yang kadaluarsa (expired-nya) sudah dekat.

Ditambahkan Menkes, negara-negara asing tersebut mendonasikan vaksin-vaksinnya, karena kegiatan vaksinasi di Tanah Air cukup tinggi. Hingga April lalu, papar Menkes, sudah ada 474 juta dosis vaksin yang diterima pemerintah.

"Dari 474 juta dosis vaksin itu sekitar 130 juta adalah vaksin hibah atau donasi. Jadi, pemerintah tidak mengeluarkan uang untuk memperolehnya," ujarnya seperti yang dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/5).

“Kebetulan Indonesia cepat sekali melakukan vaksinasi. Sehingga negara-negara asing senang mengirimkan vaksin hibahnya ke Indonesia. Karena mereka tahu akan dimanfaatkan dengan cepat," sambungnya.

Budi Gunadi tak menampik sebagian besar warga dan masyarakat Indonesia memang sudah divaksin. Ini pulalah yang menyebabkan stok vaksin yang masih disimpan berlebih, sehingga sebagian akan expired.

Menkes Budi Gunadi juga memberikan contoh vaksin-vaksin itu saat ini masih disimpan di lemari es di seluruh provinsi daerah. Akibatnya memenuhi gudang vaksin dan bisa menghambat muatan vaksin-vaksin yang baru.

"Jadi kita merasa nih lemari es nya penuh oleh vaksin vaksin Covid-19 yang sudah expired yang sebagian besar itu berasal dari hibah,” ucapnya.

“Karena itu kami mengajukan usulan kepada bapak presiden agar bisa dilakukan pemusnahan di daerah-daerah untuk vaksin-vaksin yang memang expirednya sudah lewat," tandasnya.

Sebelumnya ada dugaan jika munculnya hepatitis misterius ini berkaitan dengan Vaksin Covid-19? Mengenai hal itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban ikut buka suara di media sosial Twitter-nya.

Ia pun tidak membenarkan isu terkait munculnya hepatitis disebabkan karena vaksin Covid-19. Pasalnya hipotesis itu tidak didukung oleh data.

"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi COVID-19," kata Zubairi, dikutip dari Twitter @ProfesorZubairi, dikutip pada 3 Mei 2022.

Kasus hepatitis misterius ini memang muncul secara tiba-tiba hingga membuat resah penduduk dunia, terlebih lagi tiga kasus sudah ditemukan di Indonesia. Prof Zubairi pun berikan dugaan awal mengenai penyebab munculnya hepatitis ini.

"Para ahli sedang menyelidiki, termasuk di Indonesia. Sebagian ketemu Adenovirus 41, sebagian ketemu SARS-CoV2, sebagian kombinasi dua virus itu, dan masih mungkin dipicu penyebab lain," ucapnya. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: