Gawat! Vaksin Covid-19 Hasil Hibah Banyak yang Kedaluwarsa, Menkes Ngadu ke Jokowi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru saja mengadukan banyaknya vaksin Covid-19 kedaluwarsa kepada Presiden Joko Widodo.
Aduan itu disampaikan di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).
Menurutnya, vaksin Covid-19 yang didapat pemerintah Indonesia dari hibah negara-negara maju banyak yang kedaluwarsa.
"Sebagian besar vaksin hibah dan sebagian kecil vaksin yang kita beli mengalami expired. Dan itu masih disimpan di lemari es-lemari es di seluruh daerah," ujar Budi dalam jumpa pers didampingi Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Budi menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan akan segera melakukan pemusnahan, mengingat hingga akhir tahun ini akan kembali datang 71 juta vaksin yang dibeli Indonesia dan juga hibah dari negara-negara maju.
"Ini penting dilakukan agar tidak menghambat program-program vaksinasi berikutnya, karena gudangnya penuh," kata Budi.
Budi menjelaskan, Jokowi telah memberikan arahan untuk tindak lanjut yang harus dilakukan terhadap vaksin kedaluwarsa atau expired yang berada di gudang-gudang penyimpan di seluruh wilayah Indonesia.
"Arahan Bapak Presiden (Jokowi) pemusnahan dilakukan sesuai aturan yang berlaku, dan didampingi BPKP, Kejagung, dan aparat penegak hukum lainnya. Sehingga lebih terbuka dan sesuai prosedur yang berlaku," ungkapnya.
Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memaparkan, dua sebab yang membuat vaksin-vaksin hibah maupun yang dibeli Indonesia mengalami masa habis pemakaian.
Katanya, sebab pertama lantaran laju vaksinasi di Indonesia sudah mulai melambat. Hal itu dikarenakan capaian vaksinasi di dalam negeri sudah mencapai 412 juta doses dengan rincian doses pertama tembus 200 juta dan dosis kedua sudah mencapai 65 persen dari target seluruh populasi.
"Itu angka minggu lalu. Dan booster-nya 25 persen," imbuhnya.
Adapun untuk sebab yang kedua adalah karena kebanyakan vaksin yang kedaluwarsa berasal dari hibah negara-negara maju yang memiliki masa pakai yang singkat, yaitu antara 1 sampai 3 bulan.
"Karena vaksin donasi adalah vaksin-vaksin stok lama di negara-negara maju. Mereka saat vaksin tersedia beli duluan, sehingga stoknya disimpan, kebanyakan, dan inilah yang didonasikan sehingga expired date-nya pendek," jelasnya dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: