Menyerang Pelaku LGBT, Cacar Monyet Belum Ada Obatnya, Warganet Sebut Tamu Agung
Wabah Monkeypox atau cacar monyet tercatat sedang mewabah di Eropa.
Uniknya, di Spanyol dilaporkan cacar monyet semua pasiennya adalah penyuka sesama jenis atau LGBT, ada apa?
Penyakit Monkeypox atau cacar monyet sedang mewabah di sejumlah wilayah Eropa, terutama di Spanyol.
Parahnya, seluruh pasien Monkeypox atau cacar monyet di Spanyol adalah penyuka sesama jenis kaum pria alias gay.
Bahkan, Spanyol mengeluarkan peringatan tentang potensi wabah cacar monyet.
Infeksi virus yang langka itu dinyatakan tidak dapat disembuhkan di Madrid.
Monkeypox mirip dengan cacar manusia pada tahun 1980, dan dapat disamakan dengan cacar air.
Gejala awal termasuk demam, nyeri kepala, nyeri punggung, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, dan kelelahan.
Ruam sering dimulai pada wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Tidak ada obat untuk cacar monyet, meskipun kebanyakan pasien mengalami gejala ringan dan sembuh dalam beberapa minggu.
Peringatan tersebut mengikuti wabah serupa seperti di Inggris dan Portugal.
Kementerian Kesehatan Spanyol di Madrid mencatat delapan kasus dugaan cacar monyet. Sampel telah dikirim ke Pusat Nasional Mikrobiologi Spanyol untuk diagnosis pasti.
Menurut laporan itu secara umum, monkeypox atau cacar monyet menyebar melalui transmisi pernapasan, tetapi karakteristik dari delapan kasus yang dicurigai mengarah pada kontak cairan.
Juru bicara departemen kesehatan regional Madrid mengatakan, kedelapan kasus yang dicurigai di Madrid adalah antara pria yang berhubungan seks dengan pria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: