Abu Janda Sebut Wafatnya Buya Syafii Maarif Tanda Akhir Zaman, Lalu Sindir Ulama Pendusta
Meninggalnya mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Maarif membuat seluruh bangsa Indonesia berduka. Begitu pula yang dirasakan pegiat media sosial, Permadi Arya alias Abu Janda.
Dia turut berbelasungkawa dengan mengunggah foto sedang memeluk Buya Syafii sewaktu hidupnya. Hanya saja unggahan di akun Instagram pribadinya itu disertai dengan keterangan yang menohok.
Menurut Abu Janda, meninggalnya Buya Syafii Maarif merupakan tanda-tanda akhir zaman. Di sisi lain, Abu Janda juga mengungkapkan akhir zaman semakin dekat, karena muncul ulama-ulama yang bo*** dan pendu***.
“Nabi pernah bersabda tanda akhir jaman adalah wafatnya ulama luhur ilmu dan munculnya pendu*** yang dipercaya dan dianggap ulama oleh orang-orang bo*** (seperti bahar dkk),” tulis Permadi Arya di Instagramnya @permadiaktivis2, Jumat (27/5).
Ditambahkan Abu Janda, almarhum Buya Syafii Maarif semasa hidupnya juga banyak mengajarkan tentang toleransi dan pluralisme. Abu Janda lalu mendoakan sang ulama supaya husnul khotimah.
“Buya Syafi’i Maarif adalah salah satu tokoh agama luhur ilmu yang pergi meninggalkan kita, Buya telah pergi, tapi ajaran toleran dan pluralmu akan selalu kami amalkan. Insyaallah jadi ibadah Buya di sisi Allah nanti, aamin ya Rabb, husnul khotimah ya Buya,” tulis Abu Janda.
Sebelumnya, Prof Dr KH Ahmad Syafii Maarif atau akrab disapa Buya Syafii meninggal dunia, Jumat (27/5), pukul 10.15 WIB. Buya Syafii tutup usia, karena mengalami sakit sesak napas.
Mengetahui kabar duka itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir turut berbela sungkawa atas meninggalnya Buya Syafii Maarif. Haedar Nashir berharap agar Allah SWT bisa mengampuni segala dosa dan melapangkan kubur Buya Syafii.
Buya Syafii sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, sejak, Sabtu (14/5) lalu. Tetapi Allah SWT berkehendak lain, Buya Syafii kini telah berpulang ke Rakhmatullah.
"Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya," kata Haedar Nashir sebagaimana yang dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, Jumat (27/5). (dis/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: