Indah Namun Mematikan, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare

Indah Namun Mematikan, Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare

Indah namun mematikan. Begitu reputasi Sungai Aare yang mengalir di wilayah Konfederasi Swiss, lokasi hilangnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terseret arus.

Cerita tentang Sungai Aare terus berkembang seiring dengan kecelakaan yang dialami pemuda asal Indonesia, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril, hari Kamis kemarin (26/5).

Tidak dapat dipungkiri, sungai yang setelah mengalir sejauh 295 kilometer dari Pegunungan Alpen bertemu dengan Sungai Rhine di Jerman ini merupakan salah satu daya tarik dan objek wisata utama di Swiss.

Juga tidak dapat ditutup-tutupi, setiap tahun sungai ini menelan korban jiwa.

Keberadaan putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terseret arus Sungai Aare itu masih dicari oleh otoritas Swiss.

Karena reputasinya yang indah namun mematikan itulah Schweizerische Lebensrettungs-Gesellschaft (SLRG) atau Asosiasi Penyelamat Jiwa Swiss telah menetapkan sejumlah aturan yang harus diperhatikan pengunjung untuk mencegah kecelakaan di Sungai Aare.

Dari artikel di Bern.com, yang berjudul “Aare You Safe?”, SLRG menggarisbawahi hanya perenang berpengalaman yang boleh pergi ke perairan terbuka (sungai dan danau). 

Lalu, apabila ingin menikmati Aare di atas rakit, penumpang harus dilengkapi dengan jaket pelampung.

SLRG juga mengataan, berat maksimum yang ditentukan untuk perahu tidak boleh dilampaui.

Juga dilarang mengikat beberapa rakit menjadi satu karena akan sangat sulit atau tidak mungkin untuk mengarahkannya.

Pengunjung Sungai Aare yang ingin menikmati keindahan sungai ini juga diminta untuk menuliskan nama dan alamat mereka di perahu atau rakit yang mereka gunakan dengan pena tahan air.

Aturan lain mengingatkan agar daerah sungai yang tidak diketahui harus dihindari atau diintai sebelum perjalanan.

Sementara orang dan hewan tidak boleh diikat ke perahu.

Juga disebutkan agar pengunjung memperhatikan suhu air. Bila dingin, maka persingkat perjalanan, karena suhu tubuh yang rendah dapat menyebabkan kram otot.

Sumber: