Terkait UAS, Sentimen Singapura ke Indonesia Disebut Sudah Buruk Sejak Era Gus Dur
Terkait kasus Ustaz Abdul Somad (UAS) yang ditolak masuk Singapura mendapat perhatian dari mantan Jurubicara Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Adhie Massardhi.
Menurutnya, pencekalan terhadap pendakwah tanah air itu saat hendak masuk ke Singapura untuk berlibur ternyata memiliki latar belakang cerita yang mendasarinya.
Sikap Singapura pasca era Presiden Soeharto berakhir berubah signifikan.
"Mereka sangat merendahkan Indonesia karena menganggap pemimpin-pemimpin kita tidak begitu memperhatikan rakyatnya," ujar Adhie dalam wawancara bersama wartawan senior Hersubeno Arief dalam kanal Youtubenya, Sabtu (21/5).
Adie menuturkan, sikap Singapura yang tak begitu menghargai Indonesia dan rakyatnya terindentifikasi oleh Gus Dur.
Di mana, saat negara ini dipimpin Lee Kuan Yew terjadi masalah yang kompleks dalam hubungan ketatatnegaraannya.
"Ketika saya masih di Istana bersama Presiden Gus Dur, didapat laporan-laporan bahwa ilegal logging dan ilegal oil itu ditampung oleh Singapura, dan Gus Dur mengancam Singapura untuk berhenti bergerak menjadi penadah ilegal logging dan minyak itu," paparnya.
Namun tidak lama kemudian, Adhie yang kala itu menjadi orang kepercayaan Gus Dur dihubungi oleh pihak Kedubes Singapura guna menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya.
"Sekretaris Kedubes hubungi saya, ingin menjelaskan bahwa Singapura pelabuhan internasional, sehingga tidak mungkin menjadi penadah barang-barang ilegal. Jadi kata mereka kayu dan minyak yang masuk itu legal," jelasnya.
Tidak cuma itu, pihak Singapura juga berkelit dengan seolah-olah menyalahkan otoritas terkait di Indonesia yang justru bermain-main dengan peraturannya sendiri.
"Mereka menjelaskan proses legalnya di tengah laut oleh pejabat kita juga. Dia bilang, kalau kita jelaskan nanti Indonesia tersinggung soal bangsa Indonesia dalam mengawasi aparatnya sendiri," imbuhnya.
Dari situ, Adhie langsung memberitahukan kepada Gus Dur terkait hasil pembicaraannya dengan pihak Kedubes Singapura.
"Tapi Gus Dur bilang dia (Singapura) juga kan yang mengatur," sambungnya memaparkan.
Tidak cuma dari kejadian itu, Adhie juga mengungkap ketidaksukaan Singapura terhadap Indonesia saat Gus Dur menggagas organisasi Oceania Partner ASEAN, untuk menyatukan negara-negara yang berada di kawasan Asia-Pacifif untuk bekerja sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: