Belum Sebulan Larangan Ekspor CPO Dicabut Lagi, PKS: Kebijakan Jokowi Mencla-mencle, Grusa-grusu
Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut larangan ekspor produk minyak sawit, minyak goreng (migor), dan CPO merupakan kebijakan plin-plan. Pernyataan itu diungkapkan anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto.
Apalagi bagi Mulyanto, pembatalan kebijakan yang baru berumur tiga minggu dan belum menghasilkan dampak yang berarti tersebut sudah bisa diperkirakan.
"Kebijakan yang mencla-mencle seperti ini kan sudah sering diambil Pemerintah. Sehingga tidak heran kalau penilaian masyarakat akan semakin negatif dengan kinerja Presiden ini,” kata Mulyanto dikutip keterangan tertulisnya, Jumat (20/5).
Dia mengatakan, dari kasus ini masyarakat semakin paham, betapa lobi-lobi pengusaha migor sangat kuat. Jadi wajar kalau dikatakan, bahwa dalam adu kuat kebijakan ini, Pemerintah takluk terhadap mafia migor.
Mulyanto menambahkan sejak awal dirinya tidak yakin Presiden akan mampu mempertahankan kebijakan larangan ekspor CPO dan turunannya ini.
Sebab kebijakan itu diambil secara reaktif, grasa-grusu, tidak prudent dan jauh dari pendekatan research based policy. “Terkesan gagah dan berani menghadapi mafia namun ujung-unjungnya ‘cle’ mengkerut, menjilat ludah sendiri,” sindir Wakil Ketua FPKS DPR RI ini.
“Padahal setiap kebijakan mestilah ada sisi trade-off-nya, dalam kasus migor adalah antara sisi produsen—petani sawit—konsumen. Seharusnya ada mitigasi resiko dan pemberian insentif bagi yang terdampak,” imbuhnya.
Sekadar diketahui, Kamis (19/5) lalu, pukul 18.00 WIB, data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional menunjukkan bahwa harga migor curah masih bertengger di angka Rp19.100 per kg. Harga ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp15.500 per kg.
Presiden Joko Widodo telah umumkan mencabut larangan ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan turunannya. Larangan ekspor akan dicabut pada Senin 23 Mei 2022.
Presiden Jokowi mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah pemerintah memperhatikan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta nasib para tenaga kerja dan petani di industri sawit.
“Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga kerja di industri sawit, baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022,” ujar Presiden, Kamis (19/5).
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau dan mengawasi dengan ketat untuk memastikan minyak goreng tersedia dengan harga terjangkau di tanah air.
“Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau,” ujarnya. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: