Merespon Kasus UAS, FPI Minta Rezim Stop Ternak Buzzer Penyebar Islamophobia

Merespon Kasus UAS, FPI Minta Rezim Stop Ternak Buzzer Penyebar Islamophobia

Ustaz Abdul Somad (UAS) belum lama ini mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di Kantor Imigrasi Singapura.

UAS dideportasi dan ditahan dalam ruangan berukuran 1×2 meter.

Salah satu alasan UAS dideportasi karena ceramahnya dianggap ekstrem oleh otoritas Singapura.

Terkait pengusiran dirinya dari Singapura, UAS memberikan pernyataan melalui video yang diunggah akun Youtube Refly Harun pada Rabu (18/5) malam.

Dalam video tersebut, Refly Harun menyinggung beberapa pernyataan UAS dalam ceramahnya yang menjadi alasan Singapura menolak kedatangannya.

Pernyataan itu merupakan bagian dari ceramah lama UAS. Di antaranya soal istilah kafir, salib tempat jin, sampai bom bunuh diri.

Merespon hal ini, Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam (DPP FPI) meminta rezim ini menghentikan ternak buzzer yang sengaja menebar narasi Islamophobia terhadap ulama-ulama istikomah di jalan dakwah.

Salah satunya yang baru-baru ini dialamatkan kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) sehingga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di Kantor Imigrasi Singapura.

“Kami minta kepada rezim berkuasa untuk tidak lagi ternak buzzer penebar narasi islamophobia,” kata Ketua Umum FPI Muhammad Al Attas dalam keterangannya, Kamis (19/5).

Para buzzer ini, kata Al Attas, memang kerap sekali menjadi ancaman terhadap persatuan Islam di Indonesia.

Namun sayangnya, pemerintah malah memanfaatkan para buzzer ini untuk menyerang ulama-ulama istikomah.

“Buzzer ini juga menjadi ancaman bagi persatuan bangsa,” tegasnya dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: