Ditolak dan Diperlakukan Tidak Baik oleh Singapura, UAS: Tidak Dianggap Tamu, Mereka Sangat Melecehkan Kita
Sikap tidak baik terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang hendak berkunjung ke Singapura dianggap telah melecehkan bangsa dan negara. Ini terjadi saat penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS) ditolak saat akan masuk ke Singapura melalui Pelabuhan Tanah Merah, Singapura.
Pernyataan itu diungkapkan UAS saat berbincang dengan Refly Harun melalui kanal YouTube Refly Harun bertajuk "Live! "Siapa Yang Memberi Tahu Singapura Materi Ceramah Saya?! Wwc Xklusif Dengan UAS!!", Rabu (18/5).
Menurut UAS, dirinya mendapatkan sikap kurang baik oleh pihak Imigrasi Singapura sebelum ditahan di dalam ruangan berukuran 1x2 meter persegi.
"Yang pertama mereka tidak memberikan ruang interview. Kita tidak dianggap sebagai tamu, mereka sangat melecehkan kita. Ditariknya tangan, didudukkannya di pinggir jalan, kursi dia lalu lalang, dia anggapnya kita nih tunggul di tengah ladang," ujar UAS seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (19/5).
Apalagi, kata UAS, saat ditahan itu, dirinya tidak diperkenankan untuk menelepon maupun memberikan koper yang berisi perlengkapan bayi kepada istrinya yang sudah keluar melewati Imigrasi.
"Jangankan mau menelepon Kedutaan Besar Republik Indonesia, saya mau megang koper istri saya isinya peralatan bayi, karena istri gendong anak, saya bawa kopernya. Setelah dia lepas, kopernya tinggal. Saya takut nanti dia pergi, kan tinggal, saya mau ngasih nih gak boleh, gak boleh kopernya diserahkan ke dia," jelas UAS.
Menurut UAS, yang seharusnya dicap sebagai ekstrem adalah ketika mengusir perempuan dan bayi tanpa alasan, seperti yang dialami keluarganya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: