Prabowo-Puan Tak Dibahas di Teuku Umar, Hasto: Bu Mega yang Menetapkan lewat Kongres

Prabowo-Puan Tak Dibahas di Teuku Umar, Hasto: Bu Mega yang Menetapkan lewat Kongres

Pertemuan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/5) sore, tidak membahas soal politik.

Hal itu ditegaskan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristyanto. Dia menampik dalam pertemuan itu ikut dibahas persoalan-persoalan tentang politik, utamanya persiapan menjelang Pemilu 2024.

Meskipun dalam pertemuan tersebut, hadir juga Puan Maharani yang saat ini menjadi Ketua DPR RI dan disebut-sebut memiliki kans bakal berpasangan dengan Prabowo dalam Pilpres 2024 mendatang.

Hasto mengatakan bahwa saat ini PDIP masih sibuk dan memikirkan matang seluruh tahapan proses penentuan capres dan cawapres sesuai kalender kerja Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni pada September 2023 setiap parpol sudah harus mendaftarkan capres dan cawapres yang diusung.

Belum lagi, sambung Hasto, proses verifikasi partai politik secara faktual. Namun yang pasti, kata Hasto, penetapan siapa capres dan cawapres yang diusung oleh PDI Perjuangan akan diputuskan dan ditetapkan oleh Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDI Perjuangan.

“Terkait dengan capres cawapres partai melalui kongres kan telah menetapkan ibu Megawati Soekarnoputri. Ibu yang nanti akan menetapkan siapa pasangan calon tersebut,” demikian Hasto.

Sebelumnya, masih dalam nuansa Lebaran 2022, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Senin (2/5).

Di sana, Prabowo duduk satu meja dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Prananda Prabowo hingga Kepala BIN Budi Gunawan (BG). Apa sajakah yang dibahas dalam pertemuan itu, apakah terkait dengan koalisi Pilpres 2024?

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membantah pertemuan tersebut membahas politik dan Pilpres 2024. Ia mengatakan pertemuan tersebut berlangsung santai dan suguhan makanan sambil bercerita tentang sejarah hingga kesehatan.

Menurut Muzani, tradisi-tradisi yang sudah diwariskan kepada bangsa Indonesia begitu kaya dan itu mestinya bisa menjadi bagian dari kekuatan bangsa. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: