PM Australia Respons Jokowi yang Undang Putin ke KTT G20: Kami Tak Ingin Duduk dengan Penjahat Perang
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan berlangsung November mendatang. Karenanya, terkait kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin perlu dipikirkan lagi tidak perlu terburu-buru.
Hal itu juga yang dikatakan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison saat mengkritisi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Putin agar hadir di KTT G20 akhir tahun ini.
"Keanggotaan G20 adalah masalah bagi G20, tetapi kami telah membuat pandangan kami tentang Pak Putin sangat jelas," kata Morrison, seperti dikutip The Week, Minggu (1/5).
Morrison mengatakan ia akan berkonsultasi dengan negara-negara lain yang memiliki pandangan sama. Tetapi ia menegaskan akan memastikan KTT G20 di bawah presidensi Indonesia berhasil.
“Kami tidak tahu bagaimana situasi (di Ukraina) pada November tahun ini,” ucapnya. “Kami ingin memastikan bahwa Indonesia memiliki G20 yang sukses,” tambahnya.
Lebih lanjut, Morrison mengatakan berkoordinasi dengan Jokowi untuk memastikan KTT G20 mengadakan diskusi komprehensif tentang keamanan online.
“Kami sudah sangat jelas, Amerika Serikat dan Kanada dan lain-lain, kami sangat prihatin duduk di seberang meja dari seseorang yang telah, cukup tepat, dituduh melakukan kejahatan perang," tegas Morrison.
Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah sepakat untuk menghadiri KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada bulan November ketika diundang oleh Jokowi.
Rusia adalah anggota, sementara Ukraina akan hadir sebagai pengamat. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: