Jubir PSI Bela Anies, Sigit Widodo: Pejabat Publik Perlu Dikritisi Kinerjanya, Bukan Diserang dengan Rasisme

Jubir PSI Bela Anies, Sigit Widodo: Pejabat Publik Perlu Dikritisi Kinerjanya, Bukan Diserang dengan Rasisme

Viralnya video seorang laki-laki di Surabaya yang menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai orang yaman ikut dikomentari jurubicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo.

Sigit tegas-tegas menolak dan mengecam serangan SARA terhadap Anies Baswedan itu. Melalui akun Twitter pribadinya, Sigit Widodo mengatakan PSI melawan intoleransi dan diskriminasi yang menimpa setiap warga Indonesia.

"Kami menolak dan mengecam serangan SARA pada Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan. @PSI akan selalu melawan intoleransi dan diskriminasi yang menimpa Warga Negara Indonesia," ucap Sigit Widodo seperti yang dikutip dari @sigitwid, Minggu (1/4).

"Pejabat publik perlu dikritisi kinerjanya, bukan diserang dengan rasisme," sambungnya.

Sebelumnya, Sebuah video viral pria kemayu menyindir spanduk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di salah satu sudut Kota Surabaya. Pria tersebut membuat video dan mengomentari spanduk Anies tersebut. Dia menyebut Anies orang Yaman. 

"Supaya apa wajah orang Yaman dipajang di Surabaya," kata pria kemayu tersebut. 

Dia melanjutkan bahwa orang Surabaya tidak kenal Anies Baswedan. "Orang Surabaya tidak kenal orang Yaman ini. Supaya apa dia dipajang di sini," tuturnya. 

Dia menanyakan tujuan spanduk Anies di Surabaya. Menurutnya masih ada tokoh Surabaya lain yang lebih baik dari Anies. 

"Kalau orang Surabaya mungkinlah dipajang di sini. Ini siapa orang gak kenal" katanya. 

Diketahui, video tersebut dikecam oleh Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar. Dia menyinggu cara menilai orang berdasakan ide dan gagasanya.

"Keliru Gubernur Anies itu adalah orang Indonesia. kita harus sudahi perpecahan, dan PSI tegas menolak rasisme oleh siapapun kepada siapapun.," ucap Michael.

'Menilai seseorang harus bicara ide dangagasa," sambungnya. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: