Menjelang Lebaran, Permintaan Kerupuk Telur Asin Melonjak, Pernah Tembus Hongkong

Menjelang Lebaran, Permintaan Kerupuk Telur Asin Melonjak, Pernah Tembus Hongkong

Menjelang Lebaran, permintaan pesanan kerupuk telur asin produk UMKM khas Brebes mengalami lonjakan. Bahkan, pesanan yang naik 100 persen dibanding hari biasa itu sudah dirasakan sejak pertengahan Ramadan ini. 

Mutmainah (75), perajin kerupuk telur asin Brebes mengaku, pada Lebaran tahun ini permintaan dari konsumen memang mengalami peningkatan tajam. 

Dirinya biasanya hanya memproduksi kerupuk telur asin ini 5 kg per hari. Menyusul permintaan yang bertambah, kini produksinya meningkat menjadi 10-15 kg per hari. 

"Mungkin berkah di bulan puasa dan Lebaran tahun ini. Permintaan kerupuk telur asin ini naik dua kali lipat," tutur pensiunan guru yang membuka usahanya di Kampung Saditan Kelurahan Brebes ini. 

Dijelaskannya, permintaan kerupuk telur asin yang dihasilkan ini, tidak hanya dari Brebes. Namun juga dari berbagai kota di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta. 

Bahkan, produksinya ini sudah menembus pasaran internasional, yakni Hongkong. Di negara itu, kerupuk telur asin buatannya ini dijual warga Indonesia yang menetap di Hongkong. 

"Kalau di Brebes, pesanan selain dari pribadi juga dari toko di pusat oleh-oleh. Kalau dari luar kota, biasanya dari Kota Tegal, Cirebon, Jakarta, Bogor hingga luar Jawa," terangnya. 

Ditambahkannya, untuk harga sendiri, pihaknya memberikan harga yang sangat terjangkau. Satu bungkusnya yang matang dijual Rp15 ribu. Sementara untuk yang mentah berisi 100 gram hanya dijual Rp10 ribu. 

Sementara itu, Nugroho, salah satu pembeli asal Kabupaten Pekalongan mengatakan, setiap kali hendak Lebaran dirinya selalu mendatangi home industri ini, untuk membeli produk itu. Kebetulan dirinya bekerja di Brebes dan rumahnya di Kabupaten Pekalongan. 

"Pertama kali bawa, orang rumah sangat suka. Apalagi, rasanya yang gurih cocok untuk cemilan," singkatnya. (ded/ima)

Sumber: