Duarrr! Jari Bocah 9 Tahun Remuk Gegara Petasan, 5 ABG Langsung Ditetapkan Jadi Tersangka
5 anak baru gede ditetapkan Polres Kediri sebagai tersangka kasus ledakan petasan di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Akibat peristiwa itu, jari bocah berumur 9 tahun hancur.
“Untuk kasus Ngadiluwih, tersangka totalnya ada lima orang, yang ditahan dua orang. Tiga lainnya masih di bawah umur, dalam tahap pengawasan penyidik,” kata Kapolres Kediri AKBP Agung Setyo Nugroho di Kediri, Rabu (27/4).
Saat ini, papar Kapolresw, kasus itu masih terus dikembangkan. Menurutnya, para tersangka yang bukan di bawah umur sudah ditahan di Mapolres Kediri untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.
Salah seorang tersangka, A mengaku, dirinya baru tahun ini membuat petasan dengan teman-temannya. Dia juga tidak tahu jika ada korban karena petasan yang dibuatnya itu.
“Setelah petasan dinyalakan saya pulang,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, kasus ledakan petasan itu terjadi, Minggu (24/4) pagi. Korban berinisial DA (9), warga Desa Blabak Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri itu mengalami luka di bagian jari tangannya, karena terkena ledakan petasan.
Korban awalnya berangkat dari rumah mengendarai sepeda tanpa pamit kepada kedua orangtuanya untuk pergi jalan-jalan, setelah makan sahur. Di Jalan Kromosari masuk Desa Banjarejo Kecamatan Ngadiluwih, korban melihat ada orang yang sedang menyulut petasan.
Petasan itu, kata dia, setelah disulut ternyata tidak meledak. Kemudian oleh korban, petasan tersebut ditendang kemudian diambil menggunakan tangan kanannya, namun setelah diambil petasan itu justru meledak.
Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka parah pada bagian tangan kanannya. Kejadian tersebut juga sempat terekam kamera warga dan viral setelah beredar luas di media sosial.
Dalam tayangan video, korban langsung berjalan dengan tangan yang sudah terluka parah, bahkan tidak nampak menangis. Sementara itu, tim medis RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri juga sudah melakukan langkah medis dengan mengoperasi bagian jari korban.
Direktur RSUD SLG Kabupaten Kediri dokter Tony Widyanto Sp OG (K) mengatakan, luka yang diderita pasien masuk kategori luka parah. Selain luka yang tidak beraturan, tulang korban juga hingga terlihat.
Untuk itu, tim medis melakukan tindakan medis dengan melakukan operasi pada jari-jari korban. Diharapkan, jaringan di jari-jarinya bisa disambung kembali.
“Semoga saja bisa membaik. Kalau kondisinya stabil. Kalau sudah di ruang operasi, mekanisme membuat pasien tenang juga ada,” jelasnya. (ant/poj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: