Nilai Investasi Meleset dari Target, Pemkot Diminta Upgrade Media Promosi

Nilai Investasi Meleset dari Target, Pemkot Diminta Upgrade Media Promosi

Nilai investasi di Kota Tegal yang tidak mencapai target menjadi sorotan anggota DPRD dalam pembahasan laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota 2021. 

Selanjutnya, pemkot diminta untuk memperbarui sarana media promosi yang lebih up to date agar dilirik para investor. 

Anggota DPRD Kota Tegal Fraksi PKS Zaenal Nurohman mengatakan, dari target Rp1,76 triliun, investasi yang masuk hanya sebesar Rp1,26 triliun atau sekitar 73,78 persen. 

Karenanya, pemkot melalui dinas terkait diminta untuk memperbarui media promosi yang ada sehingga banyak dilirik investor. 

“Kami amati media promosi yang dimiliki masih kurang update, perlu pembaruan materi dan visualisasi. Dinas terkait perlu melakukan inovasi digital, bila perlu jemput bola untuk menarik investor potensial,” katanya. 

Menurut Zaenal, beberapa wilayah yang memiliki kawasan industri bisa jadi benchmark untuk melakukan hal serupa. Sehingga, meski Kota Tegal punya keterbatasan kawasan industri, tetapi tidak boleh mati kreativitias. 

"Kehadiran investor akan sangat membantu geliat perekonomian di Kota Tegal. Saya kira dengan sentuhan kreativitas media promosi yang tepat bisa melirik banyak investor yang akan berinvestasi,” tambahnya.  

Karenanya, Zaenal meminta agar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk segera meng-upgrade sarana promosi yang up to date. 

Baik media promosi offline maupun melalui media promosi online seperti sosial media.  

"Dengan makin banyaknya investor yang berinvestasi maka akan menekan angka pengangguran terbuka dan sekaligus mengurangi angka kemiskinan," tandasnya. 

Zaenal mengungkapkan, dalam LKPj 2021 disebutkan, penurunan tingkat kemiskinan masuk kategori yang tidak tercapai. Sebab realisasinya pada 2021 angka kemiskinan masih di angka 8,12 persen dari target 6,40-7,40 persen. 

Ditambahkan Zaenal, investor yang sudah masuk seperti perusahaan garmen, gudang-gudang distributor perusahaan terbukti bisa mengurangi angka pengangguran terbuka. Hanya saja belum cukup menekan angka pengangguran. 

"Karenanya, pemkot perlu lebih serius untuk memikirkan strategi menarik para investor untuk berinvestasi di Kota Tegal," pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: