Kiai NU Tampar Anggota Banser karena Suka Jagain Gereja, Ini Fakta Sebenarnya...

Kiai NU Tampar Anggota Banser karena Suka Jagain Gereja, Ini Fakta Sebenarnya...

Tayangan video seorang kiai besar Nahdatul Ulama (NU) memberikan tamparan kepada anggota Banser beredar luas dan viral di sosial media. Kiai itu menyebut Banser tidak menjaga ulama, tetapi justru jaga gereja. 

Viralnydeo itu pun langsung menuai pro konta di media sosial. Menanggapinya, salah satu anggota Banser memberikan penjelasan terkait viral video tersebut. 

Melalui akun Facebook Syukri Rahmatullah menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi di Pondok Pesantren Daarul Rahman. Dia mengatakan sang kiai adfalah KH Syukron Makmun. 

Sementara pemuda Banser yang ditampar bernama Dul Hamid, yang merupakan ketua Ranting Ansor Jati Karya, Bekasi.

"Dul Hamid ini adalah adik kelas saya di pesantren, kakaknya yang sudah almarhum kebetulan satu angkatan dengan saya," ujar Syukri Rahmatullah sebagaimana dikutip, Senin (25/4).

Dia mengatakan peristiwa itu terjadi setelah selesai acara peringatan Nuzulul Quran PBNU di Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jagakarsa, Jumat (22/4). 

"Kebetulan saya juga berada di lokasi acara tersebut hingga pukul sebelas malam, dan sempat mencium tangan beliau saat keluar masjid, namun tidak sempat mendapatkan tamparan karena situasinya cukup crowded dan kondisi Kiai tengah berjalan dikawal ketat sejumlah Banser," katanya. 

Dia menjelaskan bahwa tamparan kiai ke anggota Banser adalah sebuah tradisi di ponpes tersebut. "Tradisi Daarul Rahman (DR). Tidak banyak yang tahu, kecuali keluarga, alumni, dan santri." ucapnya. 

Dia melanjutkan setiap kali santri atau alumni yang bertemu atau bersilaturahmi dengan KH Syukron Makmun, pasti tidak lepas untuk meminta barokah berupa tamparan dari sang kiai. Dikatakan Syukri, alumni ditampar kiai menjadi hal yang biasa.

"Jadi tamparan di dalam video tersebut, bukan kemarahan kiai terhadap Banser," jelasnya. 

"Tapi memang Banser yang merupakan santri kiai sedang ngalap barokah dengan meminta tamparan. Justru, kalau alumni tidak mendapat tamparan, akan merasa sia-sia atau tidak mendapatkan barokah," tuturnya. 

"Malam itu, tidak hanya Dul Hamid yang mendapatkan berkah tamparan, tapi puluhan alumni lainnya, yang menunggu hingga tengah malam usai acara Nuzulul Quran pun mendapatkan tamparan berkah di depan rumah kiai," pungkasnya. (fin/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: