Jokowi Dinilai Tidak Tegas, Rico Marbun: Luhut Terlalu Memiliki Kuasa yang Lebih Tinggi

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun menilai Presiden Joko Widodo sudah menunjukkan sikap tidak tegasnya.
Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jabatan yang diberikan kepada Luhut Binsar Pandjaitan selain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Menurut Rico, Luhut menjadi sosok yang memperparah keadaan politik nasional, utamanya saat mengklaim penundaan pemilu mendapat dukungan dari mayoritas masyarakat berdasarkan big data yang diolahnya.
"Beriringan dengan beratnya tekanan ekonomi, dengan kenaikan harga-harga, meledaklah itu semua," tuturnya.
Namun, yang lebih disayangkan Rico, setelah kejadian aksi besar-besaran akibat isu penundaan pemilu dan isu 3 periode, Jokowi seolah tak berkutik menindak Luhut.
"Karena justru Pak Luhut kan malah dapat tambahan jabatan baru," demikian kata Rico.
Selama Jokowi memerintah, jabatan untuk Luhut jumlahnya kini sudah 10 jabatan.
Rico menjelaskan, Luhut yang belakangan sebagai aktor penggubris isu penundaan pemilu dan juga isu 3 periode terlalu memiliki kuasa yang lebih tinggi dari Presiden Jokowi.
Sebabnya, dia tidak melihat tindakan tegas dari Jokowi terhadap Luhut yang telah membuat kontroversi penundaan pemilu dan 3 periode di masyarakat, sampai-sampai terjadi demo besar-besaran oleh mahasiswa pada 11 April 2024 lalu.
"Aksi tunda pemilu dan 3 periode terjadi secara gradual, dengan salah satu puncaknya adalah statement Pak Luhut," ujar Rico dikutip dari Berita Politik RMOL, Jumat (15/4). (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: