Mulai Layani Tukar Uang Baru untuk Lebaran, BI Siapkan 60 Titik Penukaran
Masyarakat kini sudah bisa memanfaatkan layanan penukaran uang baru untuk kebutuhan Ramadan dan lebaran Idul Fitri Tahun ini. Namun, jika sebelumnya bisa dilakukan di kantor Bank Indonesia, saat ini hanya bisa dilakukan di puluhan kantor bank yang ada di wilayah eks Karesidenan Pekalongan.
Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal M. Taufik Amrozy mengatakan untuk memenuhi kebutuhan uang di wilayah Karesidenan Pekalongan saat Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya telah menyediakan uang sebesar Rp4,12 triliun.
Jumlahnya meningkat 24 persen dibandingkan kebutuhan tahun lalu yang mencapai Rp3,31 triliun. "Jumlah itu, terdiri dari pecahan besar sebesar Rp3,72 triliun dan pecahan kecil Rp398 miliar," katanya.
Menurut Taufik, peningkatan kebutuhan uang masyarakat tersebut sejalan dengan optimisme pemulihan ekonomi. Sekaligus mendukung kebijakan pemerintah dalam penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat.
"Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum tahunan yang identik dengan tradisi mudik lebaran untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan keluarga sekaligus berbagi kebahagiaan dan reezki dengan membagikan uang Rupiah Hasil Cetak Sempurna (HCS) kepada kerabat dan handai taulan," jelasnya.
Itu, kata Taufik, sejalan dengan kebijakan clean money policy BI untuk menjaga uang yang beredar di masyarakat agar tetap dalam kondisi layak edar. Karenanya, KPw BI Tegal bekerjasama dengan perbankan membuka 60 titik layanan penukaran uang di masing-masing kantor cabang bank di Kabupaten Brebes, Pemalang, Tegal, Pekalongan, Batang, Kota Tegal dan Kota Pekalongan.
"Selain itu, kita juga akan melaksanakan kegiatan penukaran bersama untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang masyarakat yang akan dilaksanakan di Jalan Pancasila Kota Tegal,"ujarnya.
Taufik menambahkan, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap uang rupiah melalui gerakan Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah. Dengan mengenali keasliannya, merawat dan menjaga dari tindak kejahatan uang palsu.
"Serta angga terhadap Rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dan menjadi salah satu simbol kedaulatan NKRI serta alat pemersatu bangsa. Paham dengan mengerti dan memahami peran dan fungsinya dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui sikap bijak berbelanja, berhemat dan berinvestasi yang benar," pungkasnya. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: