DED Rampung, Pusat Kuliner Senilai Rp1,6 Miliar di Kota Tegal Akan Segera Dibangun

DED Rampung, Pusat Kuliner Senilai Rp1,6 Miliar di Kota Tegal Akan Segera Dibangun

Mimpi Pemkot Tegal memiliki pusat kuliner sepertinya bakal segera terwujud. Hal itu menyusul selesainya penyusunan detailed enginering design (DED), foodcourt dan tempat parkir di lahan milik Perusahaan Daerah (PD) Citra Mandiri Jawa Tengah (CMJT). 

Kepala Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan, Muhammad Rudy Herstyawan mengatakan DED foodcourt dan tempat parkir sudah selesai dibuat, namun belum dipilih Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono. Karena, anggaran pembangunannya terbatas hanya Rp1,6 miliar. 

"Nantinya akan disampaikan kepada Wali Kota untuk memutuskan bangunan mana yang akan dibangun terlebih dulu. Mengingat anggaran yang terbatas maka fisik bangun akan dibuat dengan konsep minimalis," katanya. 

Menurut Rudy, untuk pembangunan foodcourt dan tempat parkir, idealnya anggaran bisa mencapai Rp30 Miliar. Karenanya, nanti akan dibuat dengan konsep minimalis. 

Rudy mengungkapkan, nantinya foodcourt akan ditempati PKL yang ada di sekitar Rumah Makan (RM) Dewi sebanyak 188 orang, 50 orang dari Jalan Kartini dan sebagian dari pedagang yang sebelumnya berada di Jalan Ahmad Yani. 

"Adanya Foodcourt ini, bakal menjadi wajah baru pusat kulineran dan tentunya menjadikan Kota Tegal lebih ramai lagi dikunjungi oleh wisatawan," jelasnya. 

Rudi menambahkan, wisatawan juga tidak perlu khawatir akan tempat parkir. Sebab Pemkot Tegal telah menyiapkan lahan di sebelah RM Dewi untuk menampung 500 motor. Sementara di lokasi foodcourt hanya menampung 30-an mobil. 

“Mudah-mudahan jadi pusat kuliner, Ahmad Yani clear, kemudian Kartini juga clear. Jadi Tegal tambah ramailah," imbuhnya. 

Sekda Kota Tegal, Johardi menambahkan tahapan pembangunan CMJT ini sedang diupayakan untuk pemerataan lahan. Nantinya akan dilanjutkan dengan pemadatan, pembangunan, pengaspalan secara keseluruhan hingga baru akan ditempati oleh para PKL diperkirakan empat bulan ke depan. 

“Tahapannya sedang upaya pemerataan lahan. Berikutnya akan ada pemadatan, setelah pemadatan baru ada pembangunan," ujar Johardi. 

Johardi menambahkan kemungkinan setelah dalam waktu empat bulan baru ada penempatan untuk pedagang yang sudah siap. (muj/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: