Jokowi 3 Periode Dapat Dukungan, Hidayat Nur Wahid: Jaminannya Negara akan Lebih Baik?

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mempertanyakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang mencuatkan wacana penundaan Pemilu 2024 atau Jokowi 3 Periode.
Dengan ditambahnya masa jabatan tersebut, HNW bertanya apakah akan mengubah Indonesia lebih baik atau tidak.
“Apa jaminannya kalau ditambah akan malah lebih baik? Bagaimana kalau semakin merosot. Apalagi dengan logika meroket gitu kan? Dulu katanya (ekonomi) meroket yang terjadi malah meleset gitu,” ucap Hidayat, Minggu (3/4).
Wakil Ketua Dewan Syuro PKS ini menambahkan, dalam sejumlah lembaga survei menyebutkan, persepsi masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo ini bukan semakin meningkat, tetapi malah merosot drastis dari janji kampanyenya terdahulu.
"Karena kalau merujuk pada lembaga survei semakin lama publik memberikan persepsi bahwa pemerintahan sekarang bukan semakin meningkat kan semakin menurun,” imbuhnya.
Selain itu, kata HNW, tidak ada dasar hukumnya untuk memperpanjang masa jabatan presiden. Alasannya, dalam konstitusi sudah ditekankan bahwa masa jabatan presiden hanya dua periode tidak boleh lebih.
“Apa landasan hukumnya? Konstitusi tidak memberikan landasan itu, UU Pemilu juga tidak memberikan ruang tentang itu, dan kita bernegara atas dasar apa?” katanya.
"Kalau tidak ada dasar konstitusi dan undang-undang itu akan merusak sistem negara dan akan merusak sistem demokrasi,” demikian HNW.
Dikutip dari RMOL.id, munculnya pandangan wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan atau perpanjangan masa jabatan presiden digaungkan semata-mata untuk menghukum Presiden Joko Widodo.
Sebab, Jokowi dianggap harus menuntaskan seluruh masalah yang terjadi mulai dari kenaikan harga bahan pokok, BBM hingga utang negara yang meroket. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: