Jenderal Andika Perbolehkan Keturunan PKI Daftar Tentara, Fadli Zon: Waspada Komunisme Gaya Baru

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa telah mengizinkan keturunan PKI untuk mengikuti proses seleksi penerimaan prajurit TNI DALAM Tap MPRS 25 tahun 1966.
Menurut Andika, tap tersebut tidak melarang keturunan anggota PKI ikut seleksi calon prajurit TNI, melainkan melarang paham komunis.
Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966 ini terkait dengan, ‘Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai Organisasi Terlarang di Seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia, dan Larangan Setiap Kegiatan untuk Menyebarkan atau Mengembangkan Faham atau Ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme.
Pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan PKI mengikuti anggota TNI membuat Fadli Zon ikut berkomentar.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, ketegasan Jenderal Andika sudah tepat karena tidak ada larangan bagi keturunan PKI menjadi TNI.
Asalkan para pelamar setia dengan NKRI.
“Sebenarnya tak ada larangan bagi keturunan PKI sejak reformasi, selama setia pada Pancasila dan RI,” ujar Fadli Zon dikutip dari Twitter @fraksi_gerindra, Minggu (3/4 ).
Fadli Zon mengatakan, ideologi komunisme dan PKI masih terlarang sampai saat ini berdasarkan Tap MPRS Nomor 25/1966 dan UU Nomor 27/1999. Karena itu, kata dia, semua pihak harus tetap waspada dengan ideologi komunisme.
“Waspada dengan gerakan komunisme gaya baru yang berwujud seperti memecah belah bangsa,adu domba, anti agama termasuk islamophobia,” tegasnya.
“Kewaspadaan perlu, karena masih ada yang berusaha memutar balik sejarah atau membelokan sejarah seperti kasus kamus sejarah yang menonjolkan tokoh-tokoh PKI dan menghilangkan nama KH Hasyim Asya’ari,” sambungnya dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: