Susul Pertamax! Luhut Bilang Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Bakal Ikut Naik

Susul Pertamax! Luhut Bilang Harga Pertalite dan Gas 3 Kg Bakal Ikut Naik

Setelah Pertamax, sinyal kenaikan harga untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan gas Elpiji 3 kilogram mulai mencuat. 

Hal itu tersirat dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang memberi sinyal bahwa pemerintah berencana menaikkan harga keduanya.

Luhut menyebut, kebijakan ini terpaksa ditempuh demi menyelamatkan keuangan Pertamina imbas mahalnya harga minyak mentah dunia.

“Kalau ditahan terus nanti akan jebol keuangan Pertamina. Jadi, terpaksa harus kita lakukan,” terangnya.

Luhut mencatat, saat ini harga minyak mentah dunia telah menembus level USD 100 per barel. Sedangkan, dalam asumsi alokasi APBN harga minyak dipatok USD 63 per barel.

Kenaikan itu akan berlangsung secara bertahap. Dari April ini hingga September 2022.

“Yang akan terjadi (kenaikan harga) itu Pertamax, Pertalite, Premium, gas yang 3 kilo itu bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap,” kata Luhut saat meninjau Proyek LRT di Depo LRT Jabodebek Bekasi, Jumat (1/4).

Menurutnya, rencana tersebut mengemuka dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.

Diketahui, berlaku mulai hari ini 1 April 2022 mulai pukul 00.00 waktu setempat, BBM Non Susbsidi Gasoline RON 92 (Pertamax) disesuaikan harganya menjadi Rp12.500 per liter untuk daerah dengan PBBKB lima persen, dari harga sebelumnya Rp9.000 per liter.

Kenaikan tersebut merujuk pada harga minyak dunia yang melambung hingga di atas 100 dolar Amerika Serikat per barel. Hal ini disebabkan karena adanya krisis geopolitik.

“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” ujar Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali.

Dengan demikian, penyesuaian harga Pertamax menjadi Rp 12.750 per liter ini masih lebih rendah Rp3.250 dari nilai keekonomiannya.

“Ini kita lakukan agar tidak terlalu memberatkan masyarakat,” sebut Laode dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: