Serius Tangani AKI, Bupati Brebes Panggil Dinkes dan Kepala Puskesmas

Serius Tangani AKI, Bupati Brebes Panggil Dinkes dan Kepala Puskesmas

Hingga Maret ini, jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Brebes mencapai 14 kasus. Perihal kasus tersebut, Bupati Brebes Idza Priyanti mengambil langkah cepat dan serius untuk menekan AKI di kota bawang merah ini. 

Bahkan, Bupati Idza Priyanti memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ineke Tri Sulistyowaty untuk menggelar pertemuan mendadak bersama seluruh kepala BLUD puskesmas, kepala RSUD, perwakilan tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan, Selasa (29/3) lalu di Pendopo Brebes. 

Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah, kasus AKI di Kota Bawang kategori tinggi. Penyebabnya, masih didominasi perdarahan, preeklampsia dan komplikasi yang belum tertangani secara optimal. 

"Saya prihatin dengan masih tingginya kasus AKI pada tiga bulan pertama tahun ini. Ini harus menjadi perhatian penting," ungkap Bupati Idza Priyanti.

Dirinya meminta kepada semua tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas, klinik bersalin dan rumah sakit. Fokusnya, untuk lebih meningkatkan layanan kesehatan melalui program terintegrasi yakni GEREBEK WONG METENG. 

"Melalui diskusi bersama ini, kami harapkan semua nakes puskesmas, klinik bersalin dan rumah sakit lebih optimal. Terutama, kepatuhan terhadap SOP dan regulasi pasien persalinan," jelasnya. 

Menurut bupati, faktor penyebab AKI, terbagi menjadi dua yakni internal ibu hamil dan eksternal. Yakni, masih banyak ibu hamil yang punya riwayat penyakit berisiko (gagal jantung, hipertensi dan TBC). 

Kemudian, perdarahan hebat saat proses persalinan, infeksi saat kehamilan atau setelah persalinan. 

Selanjutnya, hipertensi dalam kehamilan yang mengarah ke preeklampsia dan eklampsia serta komplikasi pada masa nifas. 

"Termasuk, kurangnya pendidikan seputar kesehatan reproduksi. Belum maksimalnya sistem transportasi yang baik, serta kurangnya partisipasi masyarakat meningkatkan kesehatan ibu," beber dia. 

Kepala Dinas Kesehatan Brebes Ineke Tri Sulistyowaty mengatakan, solusi konkret menekan kasus AKI sudah dirumuskan secara menyeluruh dan terintegrasi. 

Yakni, mendongkrak kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk melakukan pendampingan ibu hamil. 

"Optimalisasi rujukan dan analisis pemeriksaan kehamilan. Juga menjadi prioritas dalam pemetaan ibu hamil dengan risiko. Sehingga, semua potensi komplikasi persalinan bisa diminimalisir dan tertangani dengan baik," kata Ineke Tri Sulistyowaty. 

Sementara itu, menurut Kepala BLUD UPTD Puskesmas Bumiayu dr Ali Budiarto menyebutkan, penanganan AKI dan AKB menjadi tangung jawab bersama. Bukan hanya salah satu OPD sebagai leading sektor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: