Usir Siswi SD karena Belum Vaksin Covid-19, KPAI Kecam Keras Sekolah di Konawe
Lantaran belum divaksin, salah satu SD di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) disebut tak membolehkan salah seorang siswanya masuk ke kelasnya. Peristiwa ini pun langsung memicu reaksi keras Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
KPAI mengecam dan menyayangkan tersebut, karena tindakan itu berpotensi menimbulkan dampak pada mental dan psikologis sang anak tersebut. Hal itu diungkapkan Komisioner KPAI, Retno Listyarti, Senin (28/3).
“Kami mendapatkan sejumlah pengaduan dari sejumlah daerah dimana orangtua mengeluhkan anaknya tidak bisa PTM karena belum divaksin, kami sangat mengecamnya,” tegas Retno melalui keterangannya.
Retno menuturkan walaupun ada aturan sekolah mewajibkan vaksin, namun mengusir anak didik tidaklah dibenarkan. Sebab tindakan tersebut bisa berpotensi akan membuat mental anak jatuh.
Bahkan, kata dia, kejadian ini bisa dikategorikan sebagai kekerasan psikis atau mental dan berpotensi kuat melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Di sisi lain, program vaksinasi anak, wajib didukung demi kepentingan terbaik bagi anak. “Tapi jika anak-anak belum divaksin karena beberapa sebab, tidak boleh menghalangi anak-anak mendapatkan hak atas pendidikan sebagaimana dijamin dalam UUD,” tegas Retno.
Karenanya, Retno mendesak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Konawe untuk melakukan pemahaman kepada sekolah setempat tentang pentingnya hak anak dalam pendidikan.
“Agar melakukan home visit ke anak korban, memberikan assesmen psikologi untuk mendapatkan hak pemulihan jika si anak mengalami masalah psikologi dari dampak kasus ini,” ujar Retno.
Sebelumnya, viral di media sosial seorang guru mengeluarkan salah satu siswi SD di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Oknum guru itu mengeluarkan seorang siswi karena belum melakukan suntik vaksin Covid-19.
Murid SD berinisia IW itu dikeluarkan dari ruangan kelas saat hendak melaksanakan tryout, Senin (21/3). Guru tersebut juga menyuruh agar siswi yang dimaksud dalam video yang kemudian viral itu untuk pulang ke rumahnya, karena belum vaksin.
Sehingga, anak tersebut langsung mengambil tasnya dan keluar kelas. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: