Penguasa Taliban Diminta Dewan Keamanan PBB Izinkan Siswi Bersekolah

Penguasa Taliban Diminta Dewan Keamanan PBB Izinkan Siswi Bersekolah

Penguasa Taliban Afghanistan diminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengizinkan siswi sekolah menengah bersekolah. Sebelumnya, Taliban berencana mengumumkan bahwa sekolah menengah atas (SMA) akan dibuka bagi para siswi.

“Anggota Dewan Keamanan kembali menegaskan hak atas pendidikan bagi seluruh warga Afghanistan, termasuk anak-anak perempuan,” tulis pernyataan PBB pada Minggu (27/3).

Perwakilan Khusus PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons diminta Dewan Keamanan PBB agar terlibat dengan pemangku kepentingan dan otoritas Afghanistan terkait mengenai isu tersebut dan kembali melaporkan perkembangannya.

Sebelumnya Taliban dilaporkan telah melarang puluhan perempuan, termasuk warga negara asing, untuk naik ke beberapa penerbangan karena mereka bepergian tanpa wali laki-laki.

Menurut dua pejabat maskapai Afghanistan, puluhan perempuan yang berusaha melakukan penerbangan domestik dan internasional di Bandara Kabul, Jumat (25/3) lalu, diberitahu bahwa mereka tidak dapat pergi tanpa wali laki-laki.

Beberapa perempuan adalah warga negara ganda yang berusaha kembali ke rumah mereka di luar negeri. Salah satu pejabat mengatakan beberapa di antaranya dari Kanada.

Perempuan-perempuan itu ditolak naik pesawat ke Islamabad, Dubai, dan Turki menggunakan maskapai Kam Air dan Ariana Airlines milik negara. "Perintah itu datang dari pimpinan Taliban," kata seorang pejabat, seperti dikutip Global Mail.

Pada Sabtu (26/3), beberapa perempuan yang bepergian sendiri diberi izin untuk naik penerbangan Ariana Airlines ke provinsi Herat barat. Namun, pada saat izin diberikan, mereka telah ketinggalan pesawat.

Presiden bandara dan kepala polisi, baik dari gerakan Taliban dan ulama Islam, bertemu Sabtu dengan pejabat maskapai. "Mereka mencoba untuk menyelesaikannya," kata pejabat itu.

Larangan perempuan terbang tanpa didampingi wali laki-laki ini terjadi hanya beberapa hari setelah Taliban melanggar janji untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah. (fajar/rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: