Marah-marah di Depan Para Menteri, Muslim Capek Lihat Sandiwara Jokowi soal Impor

Presiden Joko Widodo tidak seharusnya marah ke menteri. Pasalnya, Joko Widodo dinilai sudah terlalu sering sandiwara dengan kebijakan yang diambil sendiri, apalagi terkait impor.
Hal ini seperti dikatakan Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi yang menyebut jika tidak sedikit dari ucapan Jokowi yang tidak dikerjakan.
Begitu juga sebaliknya, yang dikerjakan Jokowi tidak pernah diungkap ke publik.
Muslim pun mengurai sejumlah sandiwara Presiden Jokowi yang ujungnya tidak sesuai dengan harapan rakyat Indonesia.
"Jokowi berpose di sawah, beras diimpor. Jokowi berpose di tepi pantai, garam diimpor. Jokowi ekspor mobil, tapi punya asing. Dan mobil Esemka cuma untuk dongkrak citra doang. Jadi capek lihat sandiwara itu terus menerus," tegasnya, Minggu (27/3).
Contoh-contoh tersebut merupakan bukti kegagalan Jokowi sendiri sebagai pemimpin Indonesia.
Apalagi tegas Jokowi mengatakan bahwa tidak ada visi dan misi menteri, yang ada adalah visi dan misi presiden.
"Jadi tidak perlu marah dan salahkan menterinya. Kesalahan menteri itu kesalahan presiden," ujar Muslim.
Penilaian ini disampaikan Muslim Arbi menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang kesal karena masih banyak kementerian yang mengimpor barang dibanding menggunakan produk dalam negeri.
"Jokowi heran Indonesia masih banyak pakai produk impor, kayaknya Jokowi lupa janji pilpresnya sejak 8 tahun lalu. Dan Jokowi sendiri yang ingkar janji, stop impor. Tapi justru membiarkan kran impor terus mengalir," ujarnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. (ima/rtc)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: