Setelah Menag Yaqut Diharamkan Injak Tanah Minang, Giliran Aceh Tegaskan Islam Keistimewaan Aceh
Polemik terkait pernyataan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas tentang suara toa masjid dan gonggongan anjing masih terus berlangsung. Kekinian, giliran masyarakat di Naggroe Aceh Darussalam (NAD) yang melakukan protes.
Sikap warga dan masyarakat ujung barat Tanah Air itu dilakukan dengan menggelar aksi unjuk rasa bela Islam di depan Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Senin (7/3) kemarin.
Selain berorasi, massa pendemo juga terlihat membawa sejumlah spanduk bertuliskan kecaman terhadap Yaqut. Ada pula spanduk yang bertuliskan 'aksi damai. Aceh Bela Islam umat Islam bersatu' lalu ada juga #pecatYaqut #TangkapYaqut.
Salah seorang orator yang berdiri di mobil komando berujar, masyarakat Aceh tidak terima dengan ucapan Yaqut terkait toa Masjid dan gonggongan anjing.
"Kami punya guru, kami punya ulama, ini Aceh, kami penuh dengan syariat Islam. Jika kamu menghina Islam, maka Aceh akan bangkit," kata sangat orator.
Dia berujar bahwa aksi bela Islam agar tidak dilabeli akai Radikal. "Kami mengatakan, kami bukan teroris. Kami bukan Islam radikal. Kami membela hak kami. Yaitu Islam. hidup dan mati kami," katanya.
Mereka juga menuntut Yaqut di proses hukum.
"Kami warga Aceh mendukung pihak-pihak yang menempuh jalur hukum terhadap pernyataan Yaqut Cholil Qoumas yang sangat menyakiti hati umat Islam. Dan patut diduga telah menodai nilai-nilai agama," katanya.
"Agama Islam adalah keistimewaan Aceh. Maka kearifan lokal Aceh harus dijunjung tinggi. Dan jangan pernah mengatur Aceh cara beragama dan toleransi," sebutnya.
Usai berorasi di depan Masjid Baiturrahman, masa akai melanjutkan ke Kantor Gubernur Aceh di Banda Aceh dan Kantor DPRD Aceh. (fin/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: