6 Bulan Sebelum Tewas Dibunuh, Mahasiswi yang Tengah Hamil Asal Brebes Dilamar Keluarga dari Pemalang

6 Bulan Sebelum Tewas Dibunuh, Mahasiswi yang Tengah Hamil Asal Brebes Dilamar Keluarga dari Pemalang

Meski Narti Dwi Yanti (19) sudah dimakamkan di TPU Desa Karangsembung Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes, Minggu (6/3) malam, keluarga masih belum terima terhadap kematiannya. 

Keluarga meminta polisi segera mengungkap motif pembunuhan terhadap mahasiswi warga Desa Karangsembung RT 002 RW 008 dan menangkap pelakunya. Apalagi, perbuatan pelaku menghabisi korban, diduga dilakukan dengan cara yang sangat keji.

Saat jenazah tiba di rumah duka, keluarga masih tidak percaya Narti meninggalkan mereka selamanya dengan cara yang tragis. Kedatangan jenazahnya pun disambut dengan tangisan histeris sejumlah anggota keluarganya.

Bahkan nenek korban, Kanijah (65), sempat pingsan karena tak kuasa melihat cucunya pulang sudah terbungkus kain kafan, Minggu (6/3) petang, sekitar pukul 18.00 WIB. Korban yang selama ini bekerja di Tegal, terakhir pulang ke rumahnya sekitar November 2021 lalu. 

Keluarga pun tidak mengetahui jika ternyata korban tengah mengandung 6 bulan janin perempuan. Menurut sang kakek, Tabun (67), korban masih sempat berkomunikasi dengan keluarganya sebelum ditemukan tewas, Sabtu (5/3) pagi, sekitar pukul 06.00 WIB.

Menurut Tabun, saat terakhir pulang korban tidak bercerita jika dirinya tengah hamil. Tabun hanya mengungkapkan sekitar enam bulan lalu, ada keluarga asal Pemalang yang mendatangi rumah korban.

"Dulu ada sekeluarga yang ke sini dan bermaksud untuk melamar korban," ungkapnya singkat. 

Tabun meminta polisi untuk segera menangkap pembunuh sadis cucunya itu. Dia bahkan mendesak polisi untuk menghukum mati pelaku, jika nanti sudah tertangkap.

"Harus dihukum setimpal. Utang nyawa harus dibayar nyawa," pintanya.

Korban sendiri merupakan anak kedua pasangan Toipah (46) dan Sadari (50). Selain kuliah, korban juga bekerja di Tegal.

Sedangkan ibu korban, saat ini masih bekerja sebagai TKI di Malaysia. Rencananya sang ibu akan pulang ke Indonesia, setelah Lebaran ini.

Namun ternyata kontrak kerjanya diperpanjang setahun lagi. Sedangkan ayah korban, Sadari bekerja sebagai petani. (her/fid/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: