Jiwangga Resto Tempat Kuliner di Jogya yang Mirip Kerajaan Majapahit, Dulu Viral Kini Jadi Tempat Uji Nyali

Jiwangga Resto Tempat Kuliner di Jogya yang Mirip Kerajaan Majapahit, Dulu Viral Kini Jadi Tempat Uji Nyali

Bangunan ikonik yang kental nuansa tradisional khas kerajaan zaman dulu berdiri kokoh di tepian Kali Kuning. Namun, bangunan-bangunannya sudah tak terawat dan berpenghuni.

Itulah bangunan bekas Jiwangga Resto di Jl. Terbaik No.1, Bromonilan, Purwomartani, Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman, Jogyakarta. Sekitar 2019 lalu, resto tersebut dinyatakan pailit oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), sehingga mau tak mau bangunan yang begitu luas ditinggalkan begitu saja.

Bangunan resto yang sudah tampak ditumbuhi rerumputan liar dan tak terawat lagi itu malah viral di media sosial belakangan ini. Bukan tanpa alasan, resto yang mengusung desain dan ornamen Kerajaan Majapahit justru membuat warganet penasaran untuk mengunjunginya.

Mulai dari tembok, gaya bangunan, patung dan gapura sangat identik dengan gaya arsitektur Kerajaan Majapahit. Sekilas, berada di eks Jiwangga Resto ini seakan-akan hidup di masa kerajaan yang pernah menguasai Nusantara, bahkan hingga keluar negeri.

Kekaguman tersebut juga dirasakan oleh pengunjung yang berdatangan ke lokasi semenjak banyaknya video viral beredar di media sosial. Mereka ingin mengabadikan bekas resto yang kini banyak dijadikan lokasi untuk berfoto dan uji nyali.

Salah satunya adalah Indra dan Lia, warga yang tempat tinggalnya tak jauh dari eks Jiwangga Resto. Indra menyatakan kekagumannya terhadap bangunan resto karena setelah ditinggal justru menarik perhatian.

"Ke sini karena tertarik dengan bangunannya," kata Indra, Senin (28/2) lalu, sebagaimana dikutip dari jpnn.

Meski berada di lokasi yang cukup jauh dari permukiman warga, mereka tidak merasa rakut. "Saya enggak takut. Cuma suka sama bangunannya," imbuhnya.

Indra dan Lia juga mengakui bahwa tempat tersebut sempat viral di media sosial. Selain dikunjungi siang hari, beberapa orang dikabarkan sempat melakukan uji nyali di lokasi itu pada malam hari.

Untuk menuju lokasi, pengunjung harus melewati jalan sawah yang hanya bisa dilewati sepeda motor. Dari jalan kampung, kendaraan harus blusukan terlebih dahulu sekitar 200 meter.

Di sana hanya ada banguan eks Jiwangga Resto. Sisanya area persawahan, pepohonan dan Kali Kuning yang mengalir dengan tenang. Jadi, kapan Anda mengunjungi Jiwangga Resto? (jpnn/zul)

Sumber: