Selain Diminta Jaga Lisan, Menag Yaqut Disarankan Tangani Masalah Penurunan Plang Muhammadiyah Banyuwangi

Selain Diminta Jaga Lisan, Menag Yaqut Disarankan Tangani Masalah Penurunan Plang Muhammadiyah Banyuwangi

Selain diminta menjaga lisan dan ucapannya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas disarankan menunjukkan kerja nyata. Salah satunya menangani masalah penurunan plang Muhammadiyah.

Hal ini seperti ditegaskan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra. Dia menyinggung soal penurunan plang Muhammadiyah di salah satu masjid di Banyuwangi, Jawa Timur.

"Menteri Agama sudah waktunya tangani masalah seperti ini. Tak cuma penurunan plang, berikut daftar ancaman dakwah Muhammadiyah di Banyuwangi," ujar Yusril melalui akun Twitternya, Senin (28/2).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Yusril, banyak kasus persekusi dan ancaman kekerasan yang dialami Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi dalam berdakwah.

Untuk itu, mantan ketua Komisi Yudisial ini mendorong Yaqut untuk melakukan kerja nyata menyelesaikan persoalan-persoalan di lingkungan umat beragama.

Bukan hanya sekedar melontarkan pernyataan yang mengundang kontroversi.

"Daripada sibuk ngurusi suara azan dan membanding-bandingkannya dengan gonggongan anjing, yang malah bikin masalah tambah runyam," tuturnya.

Dia mengatakan itu karena menurutnya, menteri yang mengurusi bidang agama ini belakangan menyampaikan sejumlah pernyataan yang justru mengundang kontroversi.

Menurut Yusril, menag yang kerap disapa Gus Yaqut itu bisa menyelesaikan sejumlah persoalan yang dihadapi masyarakat keagamaan. 

Misalnya, ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini berpendapat, menata dan mendorong kehidupan beragama yang tenang, aman dan damai di tengah kemajemukan, adalah tugas utama Kementerian Agama.

Atas dasar itu, Yusril menyarankan Menteri Agama dapat mengajak semua umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati perbedaan.

"Segala ucapan yang dilontarkan harus hati-hati, halus dan menjunjung tinggi sopan-santun serta budi bahasa. Ucapan-ucapan yang menyejukkanlah yang dinanti-nanti umat semua agama dari menteri agama," tutur Yusril dikutip dari RMOL.id, Senin (28/1).

"Setiap kebijakan yang akan diambil juga perlu direnungkan dalam-dalam segala dampaknya," sambungnya.

Lebih lanjut, Yusril berharap Yaqut dapat menjaga lisan, menjaga ucapan agar tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat Indonesia, mengingat sudah terlalu banyak masalah yang kini dihadapi bangsa dan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: