Lebih Lirik Ganjar Pranowo, Megawati Tak Mau Babak Belur di Pilpres 2024 Jika Pilih Puan

Lebih Lirik Ganjar Pranowo, Megawati Tak Mau Babak Belur di Pilpres 2024 Jika Pilih Puan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diyakini akan memilih Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP dibandingkan Puan Maharani. Prediksi itu diungkapkan pengamat politik, Harits Hijrah Wicaksana.

Prediksi PDIP akan membidik kadernya yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Tengah itu, karena berdasarkan lembaga-lembaga survei ternama, profesional, dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Ini bisa terulang pada Pilpres 2014, di mana Ketua Umum PDIP Megawati memilih Joko Widodo," kata Harits Hijrah Wicaksana, Minggu (20/2). 

Ganjar Pranowo saat ini diketahui cukup tinggi popularitasnya di sejumlah survei sebagai kandidat capres 2024. Lembaga survei itu dapat dipercaya, karena tingkat kesalahanya relatif kecil (eror margin).

Saat ini Ganjar Pranowo keterkenalanya sudah mencapai 65 persen dan keterpilihan antara 20-30 persen. PDIP diyakini akan memilih capres yang populis dan terkenal, agar tidak babak belur pada Pilpres 2024 mendatang. 

Apalagi angka di sejumlah survei itu, angka yang diraih Ganjar Pranowo  ternyata juga masih mengalahkan Prabowo Subianto.

"Bahkan, angka keterkenalan Mas Ganjar itu terus bergerak naik dan bisa mencapai 100 persen, termasuk keterpilihannya," katanya dikutip dari Antara. 

Menurut dia, dalam dunia politik itu tentu tidak ada istilah kalah, namun harus menang, sehingga Megawati pastikan pilih Ganjar Pranowo sebagai capres mendatang.

Keunggulan Mas Ganjar juga memiliki kader militan yang kuat di tingkat arus bawah.

PDIP pada pemilu 2024 akan meraup suara besar dan berdampak terhadap perolehan suara legislatif baik tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kotamadya.

Dan, Megawati kemungkinan tidak memilih Puan Maharani sebagai capres.

"Saya kira jika Puan sebagai Ketua DPR RI dipilih sebagai capres dipastikan babak belur, juga tidak dipilih oleh simpatisan dan kader PDIP sendiri juga karena ratingnya saja masih di bawah satu persen, " katanya menjelaskan.

Pengalaman itu, kata dia, Megawati memilih Jokowi sebagai capres, karena angka survei cukup tinggi, sehingga PDIP memenangkan Pemilu 2014.

Kemungkinan besar Puan Maharani nantinya menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: